Anak Pengurus GP Ansor Dibabak Belur Anak Pegawai Ditjen Pajak, Arsul Sani Minta Kepolisian Lakukan Hal Ini!

Anak Pengurus GP Ansor Dibabak Belur Anak Pegawai Ditjen Pajak, Arsul Sani Minta Kepolisian Lakukan Hal Ini! Kredit Foto: Moehamad Dheny Permana

Anggota Komisi III DPR Arsul Sani komentari kasus penganiayaan David yang merupakan anak pengurus GP Ansor. David dibuat babak belur oleh MDS, anak dari Pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Arsul Sani meminta Polda Metro Jaya hingga Kapolri memberikan perhatian atas kasus tersebut.

"Pak Ka @Poldametrojaya_ mohon atensi kasus penganiayaan ini. Kami akan turut mengawasi proses hukum terhadap pelakunya dari Komisi 3 @DPR_RI. Cc. Pak Kapolri @ListyoSigitP, Dir @pidum_bareskrim, @TMCPoldaMetro," tulis Arsul dari twitter @arsul_sani yang dikutip pada Jumat (24/2/2023).

Baca Juga: Begini Kondisi Anak Pengurus GP Ansor Setelah Dibuat Babak Belur Anak Ditjen Pajak! Sudah Bisa Gerakan Badan...

Setelahnya, cuitan tersebut direspons oleh akun Polres Metro Jakarta Selatan.

"Terima kasih atas perhatian terhadap kejadian tersebut, saat ini Polsek Pesanggrahan bersama Polres Jaksel masih memproses kasus tersebut," kata akun Polres Metro Jakarta Selatan.

Baca Juga: Pernyataan Megawati Terkait Ibu-ibu Doyan Ikut Pengajian, Orang Ini Husnudzon: Beliau Sampaikan Soal Pengaturan Waktu, Bukan Larangan...

Sebelumnya, viral di media sosial adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan MDS terhadap David. Peristiwa ini terjadi di sebuah perumahan yang berlokasi di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023) sekitar pukul 20.30 WIB.

MDS terancam hukuman lima tahun penjara atas kasus penganiayaan anak dari Pengurus Pusat (PP) GP Ansor, Jonathan Latumahina, itu.

Baca Juga: Gegara Kasus Anaknya yang Bikin Babak Belur Anak Pengurus GP Ansor, Rafael Kena Sorot KPK, Sumber Harta Kekayaan bakal Kena Dilacak!

Sejauh ini, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indardi mengatakan penyidik telah menjerat MDS dengan pasal berlapis dalam kasus penganiayaan tersebut.

Selain kasus penganiayaan, hal lain yang disorot adalah mengenai kepemilikan Rubicon yang dibawa MDS. Apalagi Rubicon itu tak tercantum di LHKPN, pajaknya ditunggak, dan sempat dipasangkan pelat nomor palsu.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover