Pilih PDIP Ketimbang PPP & Golkar, Ganjar Kepincut Pelawanan Megawati ke Orba

Pilih PDIP Ketimbang PPP & Golkar, Ganjar Kepincut Pelawanan Megawati ke Orba Kredit Foto: Istimewa

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkap alasan dirinya tertarik bergabung ke PDIP pada awal mula berkarier di dunia politik.

Ganjar bercerita, ia bergabung dengan PDIP yang saat itu masih bernama Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada tahun 1992. Kala itu, ia masih kuliah semester akhir di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM).

Baca Juga: Koalisi Perubahan Mantap Dukung Anies, Loyalis Nyindir: Golkar, PPP, dan PAN Gimana Kabar?

Waktu itu, menurutnya, hanya ada tiga partai politik di Indonesia yakni Partai Golkar, PPP, dan PDI. Ganjar mengaku memilih bergabung PDI karena partai itu berada di luar pemerintahan Orde Baru.

"Kenapa PDI? Karena waktu itu kalau mahasiswa ya Golkar itu kan orangnya mapan, punya pemerintah gak asik kan. Nah, pada saat itu kalau orang ke Golkar, ah ikut pemerintah gak seru," ucap Ganjar saat podcast bersama Komika Mamat Alkatiri, Sabtu (25/2/2023).

Baca Juga: Nggak Terima David Dianiaya, SMA Pangudi Luhur Desak Mario Dandy Dihukum Tegas!

Pria berambut putih ini mengaku tertarik bergabung ke PDI lantaran partai tersebut identik dengan perlawanan. Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu memang dikenal keras mengkritik pemerintah Orde Baru di bawah tangan Soeharto.

Ganjar sebagai mahasiwa saat itu merasa terpanggil dengan nilai-nilai perlawanan yang dipegang teguh PDI.

"Inget gak waktu mahasiswa kalau demo? Ngepelnya tangan kanan apa kiri? Kan udah tahu itu, jadi artinya semangat dan spirit melawan itu kan terasa waktu itu," jelas Ganjar.

Pria yang digadang-gadang bakal menjadi Capres itu mengaku tidak mau bergabung ke PPP lantaran partai tersebut hanya mewakili satu kelompok yakni umat Islam.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover