Bharada E Masih Jadi Polisi Gegara Cuma Divonis 1 Tahun 6 Bulan Penjara, Nggak Ada Dasar Hukumnya?

Bharada E Masih Jadi Polisi Gegara Cuma Divonis 1 Tahun 6 Bulan Penjara, Nggak Ada Dasar Hukumnya? Kredit Foto: Arsip Polri

Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, berpendapat bahwa keputusan Polri mempertahankan Richard Eliezer (Bharada E) karena vonis di bawah lima tahun dalam kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) tidak ada dasar hukum.

Melansir Antara, pernyataan itu disampaikan Bambang menanggapi pernyataan mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Ito Sumardi yang menyebut Eliezer bisa kembali ke institusi sesuai dalam Peraturan Polri (Perpol) Nomor 7 Tahun 2022, apabila ancaman hukumannya di bawah lima tahun, maka tidak bisa di-PTDH.

"Alasan Bharada E hanya mendapat hukuman satu tahun enam bulan itu bisa kembali aktif itu tak ada dasar hukumnya," kata Bambang, Minggu (26/2/2023).

Bambang menjelaskan rekomendasi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) untuk personel yang melakukan tindakan pidana dengan ancaman hukuman lebih empat tahun dan divonis lebih tiga tahun yang sudah berketetapan itu hanya ada di Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 14 Tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Polri.

Perkap 14/2011 sudah tak berlaku sejak diterbitkannya Perpol 7/2022. Di dalam perpol tersebut tidak ada yang menyebut secara eksplisit personel kepolisian hanya bisa direkomendasikan PTDH bagi yang melakukan pelanggaran pidana dengan ancaman hukuman lebih empat tahun lebih dan divonis inkrah.

Baca Juga: Hari Ini Bharada E Bakal Tempati Lapas Salemba, 2024 Sudah Bisa Hirup Udara Bebas

"Pak Ito Sumardi mungkin belum baca peraturannya," kata Bambang. Dia justru mempertanyakan peraturan mana yang digunakan oleh Polri sebagai dasar mengembalikan Bharada Eliezer sebagai personel aktif. Sebab, Eliezer mendapat ancaman hukuman lebih dari empat tahun.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover