Pegiat media sosial, Denny Siregar, memberikan sindiran menohok kepada pihak yang mengaitkan kasus penganiayaan oleh Mario Dandy Satriyo dengan penembakan Laskar Front Pembela Islam (FPI) di KM 50.
Sebagai informasi kasus KM 50 merupakan tragedi meninggalnya enam anggota Laskar FPI karena ditembak oleh personel polisi di Jalan Tol Cikampek Kilometer 50 pada Senin (7/12/2020) dini hari.
Sementara itu, belakangan ini tengah ramai kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Dandy kepada anak petinggi GP Ansor Jonathan Latumahina, David Ozora, pada Senin (20/2/2023) pukul 20.30 WIB di Grand Permata Cluster Boulevard, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Sejumlah pihak kemudian diketahui mengaitkan penganiayaan tersebut dengan kasus KM 50, termasuk komentar sejumlah tokoh yang buka suara soal penganiayaan David, tapi justru bungkam saat Laskar FPI ditembak.
Mengetahui hal itu, Denny kemudian memberikan sindiran dengan menyampaikan keheranannya karena ada yang mengait-ngaitkan dua kasus tersebut. Ia juga menyinggung pernyataan yang menyebut bahwa keenam Laskar FPI itu mati syahid.
Baca Juga: Cuma Ganti Dua Kata, Anies Nyontek Slogan Pilkada DKI untuk Pilpres 2024?
Menurutnya, jika memang mereka mati syahid, seharusnya kelompok atau pendukungnya bergembira, bukan justru menggerutu sepanjang tahun.
“Kok bisa2nya kasus Mario itu dikaitkan sama KM 50 ya ?” tanyanya disertai dengan emotikon tertawa sambil menutup mulut, dikutip Populis.id dari cuitan akun @Dennysiregar7 pada Senin (27/2/2023).
Denny melanjutkan, “Kan kalian bilang lasekar itu pada syahid. Harusnya gembira dong, ini malah menggerutu sepanjang tahun.”
Cuitan yang kini telah dilihat lebih dari 200.000 kali itu kemudian memicu berbagai macam komentar dari netizen, baik pro maupun kontra dengan pernyataan Denny.
Kok bisa2nya kasus Mario itu dikaitkan sama KM 50 ya ? ????
— Denny Siregar (@Dennysiregar7) February 25, 2023
Kan kalian bilang lasekar itu pada syahid. Harusnya gembira dong, ini malah menggerutu sepanjang tahun.