Rekan Mario Dandy Satriyo yang kini juga ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan David Ozora, Shane Lukas Routa Pangondian Lumbantoruan, membuat pengakuan mengejutkan mengenai peran AG dalam insiden yang terjadi pada Senin (20/2/2023) itu.
Melalui pengacaranya, Happy SP Sihombing, Shane menyebut bahwa AG ikut merekam kejadian penganiayaan Dandy terhadap David, bahkan ia mendokumentasikannya menggunakan ponselnya sendiri.
Baca Juga: Pacar Mario Dandy Minta Perlindungan KPAI, Begini Penjelasan Kuasa Hukum
"Jadi disampaikan ada orang lain yang merekam video. Pengakuan dia (Shane), si AG ikut merekam video,” ungkap Happy kepada awak media pada Selasa (28/2/2023).
Ia melanjutkan, “Betul, itu handphone dia sendiri, handphone-nya si AG.”
AG sendiri sudah diperiksa tiga kali oleh penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan. Namun, hingga saat ini ia masih berstatus sebagai saksi. Oleh karena itu, banyak yang mendesak pihak kepolisian untuk menjadikannya sebagai tersangka.
Berbeda dengan pernyataan tersebut, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengatakan bahwa yang merekam kejadian penganiayaan David adalah Shane, bukan AG. Ia bahkan menyebut kalau kekasih Mario Dandy itu justru ingin menolong anak petinggi GP Ansor itu.
Baca Juga: Polri Jamin Nggak Ada Sel Khusus Buat Bharada E di Rutan Bareskrim: Sama dengan Tahanan Lain
“Telah terjadi kekerasan terhadap D dengan cara menendang kepala beberapa kali. Kemudian menginjak kepala beberapa kali dan juga menendang perut dan memukul kepala ketika korban berada pada posisi push up. Tersangka S melakukan perekaman video dengan menggunakan HP milik tersangka MDS,” kata Ade pada Jumat (24/2/2023).
Sementara itu, dilihat dari video penganiayaan yang tersebar, saat Shane menghampiri Dandy untuk mencoba menghentikannya, kamera yang dipegang sempat bergoyang seperti beralih tangan.
Hal itu kemudian menimbulkan spekulasi bahwa yang merekam penganiayaan itu awalnya memang Shane, tapi kemudian beralih ke orang lain diduga AG.
