Pengamat Politik, Ujang Komaruddin menilai semua bakal calon Presiden yang maju pada Pemilu 2024 beserta partai politik pengusungnya saat ini sudah mulai memanaskan mesin partai untuk menyambut hajatan lima tahunan itu. Para capres dan parpol pengusung kata Ujang mulai melakukan berbagai kegiatan politik untuk menggaet minat masyarakat, para capres mulai bersolek dan melakukan pencitraan.
"Dalam konteks OTW 2024, Capres-Cawapres pasti bermanuver. Hanya dua, pertama bangun pencitraan, misalnya dengan latar belakang bagus, prestasi yang baik, dengan integritas yang dimiliki. Ibarat muka bopeng bisa dibedakin," katanya dalam diskusi Kedai Kopi "OTW 2024: Pro-Kontra Kandidat Capres Keliling" di Jakarta Pusat pada Rabu (01/03/2023).
Ia menegaskan bahwa pencitraan itu akan dilakukan semua kandidat termasuk calon anggota legislatif. Pencitraan itu ada lewat darat dan udara. Sekarang, Ujang melihat sudah jalan pencitraan lewat televisi, radio, dan media sosial.
"Kedua lewat darat, pasang baliho, silaturahmi untuk memperkuat dan menaikkan elektabilitas," tuturnya.
Kedua, para peserta Pemilu pasti akan membusuk lawan. Ia menilai, langkah ini yang digunakan oleh semua Capres-Cawapres termasuk Parpol untuk menyerang figur tertentu.
"Tidak ada Capres-Cawapres yang tidak diserang. Anies, Ganjar, diserang. Ini yang membuat Pemilu kita jadi ruwet," terangnya.
"Yang lebih bahaya ini dikelola, ada buzzer yang memang digunakan dan dimanfaatkan untuk mengelola isu terkait polarisasi," sambungnya.
Ujang lantas mengkritik elit politik yang sesumbar bakal menghindari polarisasi dan memerangi hoax. Menurutnya, omongan elit ternyata tak bisa dipertanggung jawabkan.
"Komitmen elit hanya sekedar ucapan, tanda tangan pakta integritas pemilu anti hoax, anti polarisasi. Itu enggak ada di lapangan," pungkasnya.