Minta ‘Bantuan’ Netizen Buat Viralin Harta Tak Wajar Pejabat, KPK Disindir Menohok: Beras Bansos DKI yang Super Viral Adem Aja..

Minta ‘Bantuan’ Netizen Buat Viralin Harta Tak Wajar Pejabat, KPK Disindir Menohok: Beras Bansos DKI yang Super Viral Adem Aja.. Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja

Pegiat media sosial, Rudi Valinka, memberikan sindiran menohok kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang meminta ‘bantuan’ netizen untuk memviralkan harta kekayaan pejabat yang tidak wajar.

Sebagaimana diketahui, permintaan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, imbas kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo hingga menyeret harta kekayaan sang ayah, Rafael Alun Trisambodo, yang merupakan mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Baca Juga: Soal Putusan PN Jakpus Pemilu 2024 Ditunda, Jubir Anies: Nggak Usah Kaget, Cuma Ngetes Aja Itu

Alexander mengatakan, “Coba teman-teman wartawan dan netizen kalau itu bisa melacak aset para pejabat penyelenggara negara, kemudian viralkan. Sehingga apa? Banyak yang gerak.”

“Itu kan juga salah satu dorongan supaya pejabat tidak bertindak macam-macam. Kan begitu. Itu sebetulnya dorongnya ke sana,” lanjutnya kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK pada Selasa (28/2/2023).

Menanggapi hal itu, Rudi kemudian menyinggung soal beras bantuan sosial DKI Jakarta pada 2020 yang sempat diungkap olehnya sampai viral. Namun, hingga kini tidak ada keterangan mengenai kelanjutan kasus tersebut.

“Beras Bansos DKI tahun 2020 aja sudah super Viral tapi adem aja min @KPK_RI padahal bukti dan nama sangat jelas... Jangan PHP terus ahhh,” ujarnya dikutip Populis.id dari cuitan akun @kurawa pada Jumat (3/3/2023).

Sebagai informasi, pada Kamis (9/2/2023), Rudi membuat sebuah utas mengenai dugaan korupsi bansos yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies Baswedan.

Baca Juga: Banyak yang Geram Gegara Putusan PN Jakpus Tunda Pemilu, Arief Poyuono Malah Dukung: Ini Baru Suara Tuhan…

Menurutnya, Pemprov DKI ingin menanggulangi pandemi Covid-19 pada 2020 dengan menyalurkan bansos dalam bentuk sembako senilai Rp3,65 triliun, melalui tiga rekanan terpilih, yaitu Perumda Pasar Jaya, PT Food Station, dan PT Trimedia Imaji Rekso Abadi.

Namun, ia menyebut ada temuan 1.000 ton beras dengan paket lima kilogram di sebuah tempat penyimpanan. Rudi menegaskan kalau beras tersebut sudah dalam kondisi rusak bahkan tidak layak untuk hewan.

Dalam program bansos tersebut, Perumda Pasar Jaya diberikan porsi terbesar untuk menyalurkan bantuan. Akan tetapi, ada kabar bahwa beras tersebut ditimbun dan masih tersimpan di gudang sewaan di Pulogadung.

Sementara itu, Perumda Pasar Jaya sendiri sudah menepis dugaan korupsi bansos tersebut. Mereka menegaksan bahwa beras yang berada di gudang sewaan tersebut merupakan sisa usaha retail, bukan stok bansos 2020.

Terkait

Terpopuler

Terkini