Kakak AGH, Ivana Yoan, tampil ke publik melalui kanal YouTube Najwa Shihab untuk menjelaskan kronologi penganiayaan David Ozora oleh Mario Dandy Satriyo yang dilakukan pada Senin (20/2/2023) lalu.
Menurut Yoan, AGH baru pertama kali bertemu dengan Shane Lukas yang merupakan rekan Mario Dandy. Sesampainya di rumah teman David, anak eks pejabat pajak itu disebut sempat mengirim ‘ancaman’ lewat ponsel AGH agar korban menemui mereka.
Baca Juga: PKS Buka Suara Soal Kemesraan Surya Paloh dan Prabowo di Hambalang: Momen Terhormat!
Singkat cerita, saat bertemu David, Yoan menyebut AGH memang mengembalikan kartu pelajarnya. Setelah itu, ia diminta Dandy untuk minggir yang mau berbincang berdua dengan korban. AGH kemudian mengambil air di mobil, saat kembali, ia pun sudah melihat korban dalam posisi push up.
Saat momen itu sebenarnya ada satpam yang menghampiri, tapi Dandy menyebut kalau mereka ada keperluan pengiriman cash on delivery (COD). Usai satpam tersebut pergi, David tetap disuruh untuk melakukan posisi push up.
“Ia (Dandy) meminta S untuk merekam aksi yang dilakukan oleh D ini dengan isyarat tubuh untuk merekam menggunakan handphone yang ia punya pada saat itu. Jadi yang merekam kejadian tersebut adalah S, di sini menggunakan HP dari MDS,” ucap Yoan.
Ia melanjutkan, “Kemudian di saat akhir-akhir video, si S seperti mengoper HP dari MDS ini karena S di sini ingin menghampiri korban. Jadi karena S ingin maju ke depan, makanya handphone-nya diberikan kepada AGH di situ.”
Yoan menyebut AGH syok dan ketakutan melihat penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy sehingga ia hanya mengalihkan pandangan.
Ia menjelaskan, “AGH di sini refleknya menerima (HP) saja karena dia di sini syok. Kemudian yang lumayan banyak disinggung adalah suara seperti tertawa. Bahwa sebenarnya tidak ada yang tertawa di situ dari pihak AGH. Jadi AGH di situ sama sekali tidak tertawa dan sama sekali tidak menunjukkan ekspresi senang gitu, malah sebaliknya, dia takut.”
“Dia takut, makanya refleknya mengalihkan pandangan pada saat itu. Kemudian di detik-detik akhir itu, ibu dari saksi R, yaitu saksi N ini berteriak di situ. Jadi setelah teriakan ‘woi’ dari ibu R ini, AGH tersentak gitu, tersadar dari syoknya itu, dari freeze-nya dan respon pertamanya adalah mematikan handphone tersebut,” sambungnya.
Membalas pernyataan Yoan, kuasa hukum David, Mellisa Anggraini, menyinggung soal aksi saling tuding di antara para pelaku, bahkan ada yang menyudutkan korban padahal saat ini ia masih belum sadarkan diri.