Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy blak-blakan menyebut PDIP sudah mengajak PPP berkoalisi. Dia mengatakan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto telah menemui dirinya membicarakan ihwal koalisi.
"Kemarin Mas Hasto ketemu dengan saya, beliau mengulangi ajakannya kepada PPP untuk bergabung dan berkoalisi dengan PDIP," kata pria yang akrab disapa Rommy tersebut dikutip dari YouTube detik.com, Kamis (9/3/2023).
Menurut Rommy, PPP dan PDIP memiliki sejarah panjang dalam berkoalisi di kancah politik nasional.
Baca Juga: Arogansi Mario Dandy Dibongkar Saksi N: Menantang Polisi hingga Merasa Tak Bersalah Menganiaya David
Dia mencontohkan kerja sama politik antara PPP dan PDIP pernah terjadi saat mencalonkan pasangan Megawati-Hamzah Haz pada Pilpres 2004 lalu.
"Bahwa ini ada amanat dari Mbah Maimun kita punya pengalaman lama, karena PPP dilahirkan oleh NU, PNI kan sejak dulu dengan NU, PDIP juga punya sejarah dengan PPP Mega-Hamzah, dan sekarang di Jateng Ganjar-Yasin, bahkan itu putranya Mbah Maimun, jadi segmen partai nggak bersinggungan, saling melengkapi," kata Rommy.
Baca Juga: PPP Sebut PAN Lakukan Offside Duetkan Ganjar-Erick: Masa Dagangin Barang Orang!
"Orang mungkin nggak suka dengan PDIP, tapi wakilnya, nah gitu biarlah yang asosiasinya religiusitas karena bangsa ini dibangun 2 pilar, nasionalisme dan religiusitas," tambahnya.
Rommy mengatakan, PPP tidak menutup kemungkinan berkoalisi dengan PDIP. Namun, PPP masih menimbang karena PDIP belum mendeklarasikan sosok Capresnya, dan PPP sudah berada di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"Menurut saya dalam konteks ini tidak kemudian kontraproduktif kalau koalisi sama PDIP, karena memang selama inu sejarah ada. Bahkan oleh putranya Mbah Maimun sendiri, jadi kalau hari ini kita gabung menerima ajakan PDIP tentu pertama kita bicarakan ini bersama KIB nggak, karena kita sekarang masih di KIB," pungkasnya.