Presiden Joko Widodo (Jokowi) digadang-gadang akan melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Hal ini menyusul mundurnya Menpora Zainudin Amali dari jabatannya.
Menanggapi isu itu, Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai bahwa ada lima menteri yang pantas direshuffle.
"Kalau merujuk hasil Survei Populi Center yang dilakukan 25 Januari-2 Februari 2023, ada lima menteri yang dikehendaki publik untuk diganti," ujar Jamiluddin.
Baca Juga: Arogansi Mario Dandy Dibongkar Saksi N: Menantang Polisi hingga Merasa Tak Bersalah Menganiaya David
Pertama, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim. Ada 16 persen responden yang menginginkannya diganti.
Kedua, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, sebanyak 14,4 persen responden memintanya diganti.
Ketiga, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, sebanyak 10,9 persen responden memintanya diganti.
Kempat, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, sebanyak 9,5 persen menghendakinya diganti.
Baca Juga: Terungkap! Pacar Mario Dandy Memangku Kepala David Bukan karena Ingin Menolong tetapi...
Kelima, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, juga sebanyak 9,5 persen responden menginginkannya diganti.
Menurut Jamiluddin, lima menteri itu memang layak direshuffle.
"Selain karena memang sebagian publik tidak menghendakinya, juga kinerjanya memang tidak menonjol. Karena itu, tidak ada alasan bagi Jokowi untuk tidak mereshufflenya," jelasnya.
Dia menyebut, Menteri dari Nasdem, Johnny G. Plate, Syahrul Yasin Limpo, dan Siti Nurbaya juga berpeluang besar direshuffle.
Baca Juga: Pacar Mario Dandy Ditahan Selama 7 Hari di Cipayung Jakarta Timur
Kalau tiga menteri ini direshuffle, bukan karena Nasdem mengusung Anies Baswedan, tapi karena dikehendaki publik dan kinerjanya juga tidak menonjol.
"Masalahnya, beranikah Jokowi mereshuffle menteri dari Nasdem? Jokowi kalau pun mereshuffle kabinetnya, tampaknya tidak akan mencopot semuanya," jelasnya.
Ada kemungkinan, hanya dua menteri dari Nasdem yang dicopot, yaitu Johnny G Plate dan Syahrul Yasin Limpo. Sementara Siti Nurbaya berpeluang dipertahankan.
Baca Juga: PPP Sebut PAN Lakukan Offside Duetkan Ganjar-Erick: Masa Dagangin Barang Orang!
"Hal itu dilakukan Jokowi untuk meminimalkan kekecewaan Nasdem kepadanya. Dengan tetap ada menteri dari Nasdem, Jokowi berharap Nasdem tidak berubah menjadi oposisi," pungkasnya.
"Kalau Nasdem jadi oposisi, risikonya terlalu besar bagi Jokowi. Selain memang tahu plus minusnya Jokowi, Nasdem juga punya banyak media yang siap membom bandir Jokowi dan kabinetnya.
Hal itu tentu tak diinginkan Jokowi. Jokowi tentu ingin selamat hingga purna bakti pada 20 November 2024.
Lihat Sumber Artikel di Warta Ekonomi Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Warta Ekonomi.