Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menyebutkan bahwa Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang akan mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto tidak mutlak harus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Ia menegaskan Gerindra dan PKB masih membahas persoalan tersebut
"Kami menangkap tidak perlu sampai 100 persen harus pak Muhaimin. Kalau harus pak Muhaimin kan sudah deklarasi bulan Agustus tahun lalu. sekarang masih terbuka," kata Hashim di Gedung Joang 45 usai menghadiri deklarasi Prabowo Mania 08, Minggu (12/03/2023).
Hashim lantas menanggapi soal nama gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diisukan akan diduetkan oleh Prabowo. Isu ini santer pasca kunjungan Prabowo dan Presiden Jokowi ke Jawa Tengah beberapa saat lalu.
Ia menegaskan, Prabowo tidak akan menjadi Cawapres Ganjar. Menurutnya, Menteri Pertahanan itu lebih tepat karena usia mereka yang dianggap terpaut terlalu jauh.
"Ya saya kira terbuka kalau pak Ganjar mau ikut dengan pak Prabowo, dengan catatan pak Prabowo calon presiden. Saya kira sudah tidak mungkin kalau pak Prabowo calon wakil presiden. Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua pengalamannya berbeda kan," tuturnya.
Hashim mengatakan, apabila Ganjar ingin berduet dengan Prabowo, maka harus legowo jika menjadi cawapres.
"Saya kira kalau pak Ganjar mau ikut, mau diduetkan dengan pak Prabowo saya kira kami terbuka, pak Prabowo terbuka [Ganjar] sebagai calon wakil presiden," tandas dia.
Presiden Jokowi mengawali kunjungan kerjanya di Jawa Tengah dengan meninjau panen raya padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen. Dalam tinjauannya itu, Jokowi didampingi Menhan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Di momen tersebut, Ganjar menyempatkan mengambil handphonenya untuk selfie dengan Jokowi, Prabowo, dan sejumlah petani.