Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengaku sudah melihat indikasi adanya polarisasi jelang Pemilu 2024.
Salah satu indikasi adanya polarisasi menurutnya penggunaan masjid sebagai tempat kampanye.
"Saya kira suda ada, sudah pernah dilihat, misalnya memakai masjid sebagai tempat kampanye. Itu salah satu indikasi," ujar Ma'ruf Amin saat sambutan pada Dialog Kebangsaan Bersama Partai Politik di The St Regis Jakarta, Senin (13/3/2023).
Baca Juga: Gerindra Terbuka Duetkan Prabowo dengan Ganjar, PDIP Ogah Kadernya Cuma Jadi Cawapres!
Dia menegaskan bahwa agar penggunaan politik identitas di rumah ibadah, lembaga pendidikan dan simbol-simbol keagamaan untuk segera dihentikan.
Menurut Ma'ruf, hal ini penting agar tidak semakin berlanjut dan memecah belah masyarakat.
"Kalau itu tidak segera dicegah, tempat-tempat ibadah, tempat-tempat pendidikan, dijadikan tempat kampanye, pesantren-pesantren, nanti pembelahan bukan hanya di masyarakat tapi di dalam pesantren, di dalam masjid, di tempat-tempat ibadah itu bisa terjadi," ujarnya.
Baca Juga: Pengamat: Duet Ganjar dan Prabowo Mirip Jokowi-Maruf
Lebih lanjut, dia mengingatkan polarisasi yang terjadi pada Pemilu 2019, di mana politik identitas mengemuka.
Karenanya, Ma'ruf mendorong partai politik dan peserta Pemilu agar tidak menggunakan politik identitas dalam berkampanye.
"Karena itu sejak jauh-jauh hari seperti acara dialog kebangsaan seperti ini, kemudian juga tentu sosialisasi, terus dilakukan supaya tidak terulang, dan diingatkan terus tidak menggunakan politik identitas," katanya.
