Buntut Transaksi Janggal Rp300 T di Kemenkeu Komisi III DPR Segera Panggil Mahfud MD dan PPATK

Buntut Transaksi Janggal Rp300 T di Kemenkeu  Komisi III DPR Segera Panggil Mahfud MD dan PPATK Kredit Foto: Viva

Informasi transaksi mencurigakan dengan nilai mencapai Rp300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bukanlah kehebohan biasa. Malahan terindikasi adanya distorsi informasi yang berakibat fatal.

Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, mengatakan, atas dasar ini pihaknya memanggil Menkopolhukam, Mahfud MD, dan PPATK pada Senin (20/3/2023) mendatang. Pasalnya, ada inkonsistensi informasi yang membingungkan publik karena validitasnya dipertanyakan.

Baca Juga: Jejak Rafael Dibongkar Habis, Ternyata Punya Komplotan di Ditjen Pajak yang Anggotanya 30 Orang, Sudah Beroperasi Lebih Dari 10 Tahun!

"Kan sayang, publik sudah menerima informasi yang kiranya dianggap negatif atau suatu sindikat akhirnya menjadi pertanyaan. Ketika menjadi pertanyaan tiba-tiba dinyatakan sudah clear, tidak ada masalah," jelasnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Adanya transaksi mencurigakan Rp300 triliun yang berdasarkan data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mulanya disampaikan oleh Menkopolhukam, Mahfud MD. Belakangan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mempertanyakan pola penghitungan PPATK.

Menkopolhukam malah menyebutkan transaksi tak wajar Rp300 triliun bukanlah korupsi. Hanya pencucian uang, yang tidak diketahui pula pidana awalnya.

Baca Juga: Kasus Viral BMW Kabur Setelah Isi Bensin Full Tank Akhirnya Terbongkar, Pengemudinya Diduga Mario Dandy, Astaga

Baca Juga: Putus Sejak 2022, Amanda dan Mario Ternyata Sempat Bertemu di Kawasan Kemang Sebelum Penganiayaan David, Ternyata Bahas Ini, Nggak Nyangka

Sahroni menilai Presiden Joko Widodo tak perlu turun tangan menyikapi kehebohan yang mempengaruhi persepsi publik terhadap pengelolaan keuangan negara. Dia menganggapnya sebatas koordinasi kementerian dan lembaga.

"Ini kan terkait komunikasi antara kementerian dan lembaga. Harusnya jangan selalu memunculkan isu-isu yang belum tentu benar. Karena itu, Senin kita panggil PPATK dan Pak Mahfud," tuturnya.

Lihat Sumber Artikel di Akurat Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Akurat.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover