Kerap Kritik Pemerintahan Jokowi, AHY Ingin Mempertegas Demokrat Sebagai Partai Oposisi

Kerap Kritik Pemerintahan Jokowi,  AHY Ingin Mempertegas Demokrat Sebagai Partai Oposisi Kredit Foto: Twitter/AHY

Analis Politik sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai panggung politik merupakan sesuatu yang kerap diincar agar mendapatkan atensi publik, citra dan sintemen yang positif serta memperluas dukungan publik. 

Menurutnya, secara khusus, pihak-pihak yang berseberangan dengan pemerintah bakal senantiasa menciptakan dan memanfaatkan setiap momentum sebagai panggung politik untuk menunjukkan kelemahan dan kekurangan pemerintah sehingga mencoba menawarkan jalan politik lain sebagai alternatif yang lebih realistis. 

Namun, ia mengatakan, sangat disayangkan empat tahun terakhir posisi partai oposisi dalam dinamika politik nasional bisa disebut sangat lemah, tak maksimal bahkan tengah mati suri. 

Para politisi cenderung mencari posisi yang lebih aman dan nyaman, sehingga suara oposisi justru lebih lantang muncul dari jalur ekstra parlemen baik dari siswa STM,  mahasiswa, buruh, aktivis pro-demokrasi dll. 

Dalam kerangka ini dan dikaitkan dengan momentum politik jelang pemilihan umum (pemilu) 2024, kata Pangi, pidato politik Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bisa dimaknai setidaknya ke dalam empat argumen utama. 

“Pertama, mempertegas posisi partai demokrat sebagai partai oposisi. Kritik keras yang disampaikan AHY di dalam pidato politiknya ini menyasar berbagai sektor mulai dari ekonomi hingga sektor pangan dan menyinggung ketidak keberpihakan pemerintah pada ‘rakyat kecil’,” ucapnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (18/3/2023).

Singkat kata, di mata Partai Demokrat ada masalah serius dalam pengelolaan pemerintahan saat ini yang berdampak buruk pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

"Sikap kritis partai Demokrat ini adalah upaya mengisi ruang kosong, di mana suara keras dan lantang partai oposisi kembali bergema dan dapat dipastikan akan mengusik berbagai kelompok yang selama ini terlena menikmati kekuasaan. Sikap partai Demokrat ini merupakan pilihan paling rasional untuk menyongsong pemilu 2024, menunjukkan garis pembeda dengan partai lainnya," ucapnya.

Kedua, personifikasi gerakan perubahan ke dalam diri AHY. Sebagai salah satu partai yang tergabung dalam jajaran Koalisi Perubahan, Demokrat ingin menunjukkan sikap embarkasi yang lebih jelas dan tegas mengusung nilai-nilai perubahan. 

Baca Juga: Tawarkan Jalur Damai soal Kasus Mario Dandy, Mahfud MD Beri Sindiran: Kejati DKI Keliru dan Lebay

"Sikap ini belum dinyatakan secara terang-terangan oleh PKS apalagi oleh partai Nasdem yang sampai hari ini masih berada dalam barisan partai pendukung pemerintah. Di satu sisi, situasi ini membuat partai demokrat menjadi geregetan karena ketidakjelasan posisi namun di sisi lain, ini adalah kesempatan yang tepat untuk menunjukkan jati diri yang lebih tegas dan berani sehingga publik sendiri nanti yang akan menilai. Dengan kata lain, ini adalah keuntungan bagi partai Demokrat dan AHY secara personal, memperjelas posisi sejak awal sehingga simbol perubahan akan tergambar pada sosok AHY," tutur Pangi.

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover