Proses hukum kasus penganiayaan oleh tersangka Mario Dandy Satriyo terhadap David Ozora hingga kini terus bergulir. Diketahui, Mario Dandy menganiaya David secara sadis sampai koma di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Senin, (20/2/2023) lalu.
Seorang kerabat ayah David, Nong Andah Darol Mahmada mengungkap bahwa keluarga Mario Dandy telah beberapa kali mengajak damai pihak korban sebelum kasus penganiayaan itu jadi sorotan berbagai pihak.
"Ketika kasus ini belum ramai dan David msh berada di RS Medika Permata Hijau, tiga hari berturut2 pihak keluarga MDS selalu datang ke Jow utk meminta damai dan akan bersedia ganti rugi berapapun besarnya jumlah yg diminta. Tapi Jow selalu menolak dan menjawab tegas kalo tindakan penganiyaan sadis kpd David harus diproses hukum," tulis Nong Andah, dikutip Populis.id dari akun Instagram pribadinya, Sabtu, (18/3/2023).
Hal itulah, kata Nong Anda yang membuat ayah David, Jonathan Latumahina menjadi trauma dengan istilah ganti rugi. Ia juga merasa khawatir proses hukum kasus penganiayaan sadis yang dialami David berhenti begitu saja.
Atas hal itu, Jonathan pun menegaskan tidak ada damai dalam kasus penaniayaan terhadap David, siapapun pelakunya harus dihukum sesuai dengan perbuatannya masing-masing.
"Ini jg yg membuat Jow merasa trauma dg istilah ganti rugi atau restitusi bahkan ketika itu ditawarkan oleh pihak LPSK yg merupakan haknya David sbg korban. Kekhawatiran Jow adalah kasus hukumnya berhenti atau ringan. Karena itu Jow sbg ayah tegas: PELAKU SIAPAPUN ITU TERMASUK AG HARUS DIHUKUM! Ngga ada yang namanya DAMAI!," sambung Nong Andah.
