Wasekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, mengkritik sikap Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI yang tampak lebih menyoroti aktivitas bakal calon presiden Anies Baswedan yang bukan pejabat negara.
Sebab, sorotan Bawaslu seolah berbanding terbalik ketika hal yang hampir sama dilakukan Menteri dan Gubernur yang juga disebut-sebut bakal maju sebagai Capres dan Cawapres.
Terbaru, Bawaslu meminta Anies untuk menghormati aturan yang berlaku dengan tidak menggelar kegiatan politik di rumah ibadah. Bawaslu menyoroti kunjungan Anies di Surabaya. Hal ini seiring dengan beredarnya SMS blast dari Bawaslu soal kegiatan politik Anies di Masjid Al-Akbar Surabaya.
Terkait hal itu, Jansen merasa mengaku heran dengan sikap Bawaslu. Ia menyatakan, Anies datang ke Masjid Al Akbar untuk salat Jumat. Dia pun mempertanyakan mengapa Bawaslu menyoroti hal itu.
"Yang saya baca di media dan lihat di video beredar, Mas Anies itu ibadah salat Jumat di Masjid Al Akbar dan kemudian para jemaah banyak yang datang berebut salaman. Masak itu salah?" ucapnya.
"Tidak ada saya lihat Mas Anies orasi nyampaikan ajakan memilih, minta dukungan dan lain-lain. Mungkin ribuan jemaah yang datang menghampiri itu memang rindu dengan Mas Anies dan ingin menunjukkan kecintaan mereka pada sosok baru pemimpin masa depan Indonesia," lanjut dia.
Lihat Sumber Artikel di Fajar Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Fajar.
