Formula E Cuma Jadi Penyalur Hobi Pribadi Para Pejabat, Pemprov DKI Tak Punya Harga Diri Sama Sekali, Miris!

Formula E Cuma Jadi Penyalur Hobi Pribadi Para Pejabat, Pemprov DKI Tak Punya Harga Diri Sama Sekali, Miris! Kredit Foto: Moehamad Dheny Permana

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Gilbert Simanjuntak merasa miris melihat Pemerintah Provinsi DKI yang terkesan tak punya harga diri. Hal ini karena Pemprov DKI seperti tak punya kedaulatan apapun dalam pelaksanaan Formula E 2023.

Gilbert menilai pelaksanaan Formula E bukan untuk kepentingan rakyat, melainkan hanya untuk menyalurkan hobi dari para pejabat. Padahal, kegiatan ini nihil prestasi sebagaimana dibuktikan dalam pelaksanaan  Formula E tahun 2022.

Baca Juga: Ketahuan! Rafael Trisambodo Diduga Ingin Kabur ke Luar Negeri Setelah Dugaan Kasus Pencucian Uang Mencuat

Baca Juga: Siap-siap, Mahfud MD Bakal Buka-bukaan Soal Transaksi Janggal Rp300 T di Kemenkeu: Saya Tidak Bercanda

"Miris melihat betapa Pemprov DKI tidak berdaulat pada sekelompok pehobi tanpa prestasi di balapan 2022," kata Gilbert kepada wartawan, Senin (20/3/2023).

Meski sudah terbukti tak berprestasi, Gilbert merasa aneh karena sejumlah pejabat yang menjadi panitia di tahun 2022 kembali menjadi panitia Formula E 2023. Ia semakin geram ketika perusahaan BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) seperti dianaktirikan.

"Pada saat pengumuman kepanitiaan, terlihat jelas Dirut Jakpro terkesan dipinggirkan. Padahal dana untuk hobi balapan untuk Sirkuit Formula E 2023 jelas dari APBD dan BUMD DKI dalam hal ini Jakpro," pungkasnya. 

Mirisnya lagi, pelaksanaan Formula E tahun 2023 tetap dijalankan walaupun belum ada pertanggungjawaban yang jelas dari pelaksanaan Formula E tahun 2022.  Mengingat kegiatan ajang balap mobil listrik tersebut menggunakan uang rakyat mencapai ratusan miliar rupiah. 

"Hingga saat ini laporan hasil audit Formula E tahun 2022 tidak kunjung disampaikan ke DPRD mau pun publik. APBD yang terpakai sedikitnya Rp560 M walau pun dalam perhitungan awal yang belum terang benderang, digunakan lebih dari Rp850 M," ujarnya.

Gilbert sangat menyesalkan, karena Panitia Formula E seperti menganggap remah dan tak perduli dengan uang rakyat yang telah digunakan. Padahal, disisi lain masih banyak warga DKI yang membutuhkan bantuan.

Baca Juga: Licin Macam Belut, Diperkarakan Gegara Kasus Pemerasan, Rafael Trisambodo Tetap Lolos Karena Keluarkan Berani Keluar Duit

Baca Juga: Gegara Kajati DKI Wacanakan Jalan Damai Kasus David Ozora, Kejaksaan Agung RI Sampai Angkat Bicara, Pernyataannya Nggak Main-main

"Sebegitu besarnya uang APBD yang terpakai sia-sia oleh Anies Baswedan, seakan menjadi tidak perlu pertanggungjawaban. Padahal di sisi lain jutaan masyarakat yang membutuhkan perumahan yang layak di DKI, belum lagi transportasi yang buruk dan udara terpolusi sejagat," pungkasnya.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover