Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyindir keras safari politik yang dilakukan calon Presiden NasDem, Anies Baswedan. Menurut Hasto, safari politik yang dilakukan Anies Baswedan ke berbagai daerah Indonesia belakang ini sepi peminat lantaran gagasan yang dibawa Anies Baswedan dirasa tak masuk akal.
Menurut Hasto salah satu safari politik Anies Baswedan paling sepi adalah saat eks Gubernur DKI Jakarta itu bertandang ke Surabaya, Jawa Timur baru-baru ini. Kata Hasto masyarakat Surabaya jelas malas datang ke acara Anies Baswedan lantaran dia datang dengan ide-ide yang tak relevan. Lagi pula kata, Surabaya memang sudah lekat dengan PDI Perjuangan, jadi mustahil mereka datang hanya untuk mendengarkan Anies Baswedan berbicara politik.
“Safarinya kan sepi. Karena tahu Kota Surabaya selama ini siapa yang membangun (PDIP, red). Dan orang datang dengan gagasan-gagasan yang tidak relevan, masyarakat Surabaya bisa menilai,” kata Hasto Senin (20/3/2023).
Menurut Hasto, keputusan untuk maju pada Pilpres 2024 mendatang adalah kekeliruan paling besar yang dilakukan Anies Baswedan. Hasto mengatakan, dia sah-sah saja mencapreskan diri asalkan selama menjabat Gubernur DKI Jakarta dia berhasil membangun Ibu Kota, Faktanya lanjut Hasto, Anies telah gagal selama lima tahun memimpin Jakarta.
“Kalau hebat majukan dulu Jakarta lebih hebat dari Surabaya, baru datang ke Surabaya, kira-kira kan gitu,” tuturnya.
Hasto menilai masyarakat Surabaya sudah bisa melihat kinerja para pemimpinnya. Pasalnya, selama ini rakyat menilai pemimpin dari keberhasilannya memajukan kota. Dia juga yakin bahwa rakyat akan bisa menilai kemampuan pemimpin dalam bekerja memajukan wilayahnya.
“Rakyat akhirnya yang akan menilai,” pungkasnya.
Anies Baswedan menggelar sejumlah kegiatan di Surabaya dan Madura sejak Jumat (17/3/2023) hingga Minggu pagi (19/3/2023). Selain bertemu dengan masyarakat dan relawan, Anies juga bertemu dengan ulama, kiai dan Habaib Madura, serta menggelar jalan sehat dengan masyarakat Surabaya.