Bicara Terang-terangan ke Media Asing, Anies Baswedan Akui Sukar Hindari Politik Identitas

Bicara Terang-terangan ke Media Asing, Anies Baswedan Akui Sukar Hindari Politik Identitas Kredit Foto: Twitter/@aniesbaswedan

Calon Presiden usungan Partai NasDem Anies Baswedan blak-blakan bicara politik identitas yang sudah lekat dengan dirinya saat maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017 silam. Anies bicara hal itu ketika dirinya diwawancarai Jurnalis ABC Australia, Beverley O'Connor. 

"Anda sangat dikritik karena kampanye yang sangat membelah, ketika Anda mencalonkan Gubernur dan menang. Anda bekerja sama, Anda memainkan kartu agama dan hal itu menghantui Anda sejak saat itu. Apakah Anda menyesalinya?" tanya Beverley dalam bahasa Inggris dikutip dari unggahan Twitter Anies Baswedan, Senin (20/3/2023).

Baca Juga: Ketahuan! Rafael Trisambodo Diduga Ingin Kabur ke Luar Negeri Setelah Dugaan Kasus Pencucian Uang Mencuat

Mendengar pertanyaan itu, eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjawab dengan berbagai retorikanya. Anies mengakui memang sukar untuk menghindari politik identitas dan keterbelahan dalam sebuah hajatan politik di Indonesia, termasuk Pilpres 2024 mendatang. Anies mengatakan Politik identitas sulit dihindari sebab setiap calon yang bertarung selalu lekat dengan sebuah identitasnya. Bahkan kata dia, jika calon yang bertarung memiliki identitas yang sama tapi berbeda jenis kelamin, maka isu gender pasti akan dimainkan. 

"Politik identitas itu adalah sesuatu yang tak terhindarkan. Misalnya yang bersaing laki-laki dan perempuan maka disitu identitas gender," tutur Anies.

Anies melanjutkan, apabila dalam sebuah pemilu ada calon yang berasal dari etnis berbeda, maka siap-siap saja isu SARA bakal digoreng  untuk menghajar lawan politik . Begitu pula saat calon yang maju berbeda keyakinan, misalnya antara Muslim dan Kristen, maka isu agama jelas dimainkan untuk memecah belah masyarakat.

"Dan bahkan ketika Anda mengadakan referendum di mana tidak ada orang untuk dipilih. Tidak ada keterlibatan isu agama, tetap bisa jadi pembelahan. Misalnya Brexlit, terjadi keterbelahan di sana. Tidak ada kandidat, tidak ada agama, tidak ada aliran kepercayaan dalam referendum tersebut," terangnya.

Baca Juga: Bakal Dijerat Lagi Pakai UU ITE Gegara Sebar Foto dan Video Penganiayaan David Ozora, Mario Dandy Bakal Bobo di Penjara Sampai Tua

Baca Juga: Siap-siap, Mahfud MD Bakal Buka-bukaan Soal Transaksi Janggal Rp300 T di Kemenkeu: Saya Tidak Bercanda

Mendengar jawaban Anies Baswedan, Beverley justru terus mencarinya, dia menanyakan pendapat Anies Baswedan soal penggunaan politik identitas tanpa menimbulkan dampak buruk seperti keterbelahan di tengah masyarakat. 

Selanjutnya
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover