Oknum tenaga kesehatan (nakes) yang bekerja di UPTD Puskesmas Lambunu 2, Sulawesi Tengah, viral di media sosial setelah membuat konten yang dinilai menghina pasien BPJS Kesehatan.
Sebagaimana diketahui, ada tiga nakes yaitu dua perempuan dan satu laki-laki, membuat konten dengan membanding-bandingkan cara pelayanan pasien umum dengan pasien yang menggunakan BPJS Kesehatan.
Baca Juga: Butterfly Effect dari Kasus Mario Dandy, Berikut 5 Pejabat yang Ikut ‘Dikuliti’ Gegara Pamer Harta
Usai viral video yang dianggap meremehkan pasien BPJS tersebut, netizen kemudian menguliti kelakuan nakes terutama yang laki-laki. Dalam akun TikTok @matanetizen1, nakes pria itu disebut memiliki hobi dugem hingga mabuk-mabukan.
Tak hanya itu, melalui salah satu postingan di akun TikTok pribadinya dengan nama @rintobelike2, ia dengan santai memamerkan momen saat dirinya ngevape di ruang pelayanan Puskesmas.
Dalam video itu, ia tampak joget-joget mengikuti iringan musik dari TikTok disertai dengan filter seolah dirinya tengah di tempat hiburan malam. Ia bahkan sampai menaiki tempat tidur pasien sambil berjoget menggunakan sandalnya.
Melalui video yang diunggahnya itu, ia menulis, “Ketika pasien kosong.”
Tulisan itu seolah mengisyaratkan kalau hal itu kerap dilakukan olehnya jika Puskesmas tidak ada pasien. Hal itu pun langsung menimbulkan kecaman dari publik. Ada juga yang meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mencabut Surat Tanda Registrasi (STR) nakes tersebut.
“SICKKKKK!!!!!” tegas @bab****.
“Cabut STR pak @Kementerian Kesehatan RI,” pungkas @@nota****.
“Coba diaudit dan dicek kepegawaiannya @Kemenkeu RI @Kementerian Kesehatan RI,” imbuh @java****.
Selain itu, masih ada berbagai macam komentar yang ditulis oleh netizen dalam postingan tersebut. Namun, sepertinya video itu sudah dihapus oleh nakes tersebut karena kini sudah tidak ditemukan lagi di akun TikTok-nya.
Sebagai informasi, setelah videonya viral gegara membandingkan pasien umum dan BPJS, nakes pria dan dua rekan wanitanya itu sempat menyampaikan permohonan maaf sambil didampingi oleh Kepala Puskesmas Lambunu 2.
Ketiga oknum nakes itu menegaskan bahwa pelayanan di Puskesmas Lambunu 2 tidak membeda-bedakan pasien umum dan BPJS. Sayangnya, permohonan maaf mereka tak diterima netizen. Publik justru semakin memberikan hujatan kepada mereka.