Immanuel Ebenezer Sebut Prabowo-Ganjar Duet Maut Buat Pilpres 2024: Lawannya Anies-AHY Enggak Boleh yang Biasa-biasa!

Immanuel Ebenezer Sebut Prabowo-Ganjar Duet Maut Buat Pilpres 2024: Lawannya Anies-AHY Enggak Boleh yang Biasa-biasa! Kredit Foto: Twitter/Ganjar

Ketua Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer menyebutkan bahwa Ganjar Pranowo sangat tepat jika dipasangkan dengan Prabowo Subianto. Ia menyebutkan bahwa kedua orang tersebut jika maju sebagai Capres-Cawapres akan menjadi duet maut. 

Menurutnya, jika Anies maju bersama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), maka lawan mereka juga harus calon yang kuat. Yaitu Prabowo-Ganjar.

"Prabowo Ganjar ini duet maut seandainya diduetkan di kontestasi 2024 nanti. Karena lawannya maut, mas Anies ini luar biasa. Pasangan maut, lawan luar biasa harus luar biasa, tidak boleh biasa saja," katanya saat diskusi di Jakarta Pusat pada Senin (20/03/2023). 

Baca Juga: Duet Prabowo-Ganjar Bikin Cak Imin Ketar-ketir, PKB Bakal Mundur Jika Sudah Tak Diperhitungkan

Baca Juga: Sempat Heboh Gabung ke PAN, Sekarang Isu Bergabungnya Wiranto ke Partai itu Ditunda, Lho Ada Apa?

"Saya yakin Prabowo kalau dipasangkan dengan siapa (selain Ganjar.red), saya yakin biasa saja. Kalau Anies-Erick, yang hanya dengan punya parti BUMN akan biasa, kalau Anies-AHY jadi duet maut," sambungnya.

Dengan pasangan Prabowo-Ganjar, ia berharap PDIP bisa lebih legowo. Karena saat ini, kata dia, yang paling rasional untuk bertanding di Pilpres 2024 dari partai Banteng Merah adalah Ganjar. 

"Kita berharap PDIP lebih rasional lah, dan saya yakin mereka akan rasional," tuturnya.

Baca Juga: Soal Transaksi Janggal Rp300 T di Kemenkeu, Pertemuan Mahfud MD, PPATK dan DPR Mendadak Dibatalkan, Penyebabnya Nggak Disangka-sangka

Baca Juga: Sekjen PDIP Hasto Nyinyirin Safari Politik Anies di Surabaya dan Madura Sepi, Demokrat Angkat Suara: Itu Persoalan Teknis!

Namun demikian, di samping itu ia menekankan bahwa yang terpenting adalah Pemilu berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Menurutnya, jangan sampai ada pihak tertentu yang menyuarakan penundaan kontestasi lima tahunan itu. 

"Semoga Pemilu kita berkualitas, karena gerakan tiga periode masih ada, perpanjangan masih ada. Kemungkinan penundaan pemilu masih ada, dan ini jadi ancaman buat demokrasi," tuturnya.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover