Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menanggapi pertanyaan Ali Mochtar Ngabalin terkait pernyataan Anies Baswedan terkait Menteri Koordinator (Menko) yang ingin mengganti konstitusi demi perpanjangan masa jabatan Presiden.
Kamhar menganggap bahwa Ngabalin seharusnya tak perlu menanyakan siapa Menlo yang dimaksud Anies. Sebab, Menko tersebut sudah jelas yaitu yang kerap membedikan statemen tentang big data.
"Yang ngomong big data, yang ngumpulin kepala desa, yang mengatakan bahwa perubahan konstitusi bisa dilakukan, itu jelas siapa menkonya. Sudah jelas sebenarnya," katanya kepada awak media pada Senin (20/03/2023) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Ia menekankan, seharusnya Ali Ngabalin rajin untuk update berita. Sebab, jejak digital menteri yang dimaksud Anies sudah jelas banyak tersebar, baik di media sosial atau media massa.
"Itu sebenarnya cukup terang benderang kalau dia rutin atau rajin mau mencari jejak digital atau pemberitaan berkaitan dengan menko yang pernah membangun wacana ada kaitannya dengan penundaan pemilu melalui aspirasi big data," tegasnya.
"Tanpa menyebut nama pun, publik sudah tau siapa yang dimaksud. Ini sebagai bentuk etik dari pak Anies untuk tidak menunjuk hidung, tapi orang Indonesia khususnya yang punya literasi balik, baca berita, tau siapa yang dimaksud. Karena menko yang getol untuk itu kan ada," sambungnya.
Sebelumnya, Ali Ngabalin menyebut bahwa selama dirinya di kantor KSP, tidak menemukan ada satu pejabat pemerintah, baik menteri, Menko punya perkataan untuk mengubah konstitusi.
Anies sendiri memang sempat menyinggung seseorang yang menjabat sebagai menteri koordinator secara terang-terangan ingin mengubah konstitusi. Ia menilai orang tersebut tidak mampu memegang komitmen kepada demokrasi. Hal tersebut disampaikan Anies saat berpidato dalam acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan Lintas Tokoh Kahmi Untuk Indonesia Maju.
"Ndak pernah terbayang kok ada orang yang berada di posisi kunci, menko, mengatakan mengubah konstitusi dengan jumlah berapa orang yang mendukung," tutur Anies