Demokrat Blak-blakan Kenapa Hasto Ngotot Pengen Pemilu Coblos Partai, Ternyata Karena Dendam Pribadi Toh... Gara-gara KO Saat Pemilu 2009!

Demokrat Blak-blakan Kenapa Hasto Ngotot Pengen Pemilu Coblos Partai, Ternyata Karena Dendam Pribadi Toh... Gara-gara KO Saat Pemilu 2009! Kredit Foto: Taufik Idharudin

Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Kamhar Lakumani membongkar mengapa PDI Perjuangan getol menyuarakan sistem Pemilu tertutup untuk Pemilu 2024 mendatang. Menurutnya, itu hanya disebabkan oleh persoalan pribadi Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.

Kamhar mengungkapkan bahwa pada tahun 2004, Hasto bisa menjadi anggota legislatif karena melalui Pemilu tertutup. 

"Soal pemilu tertutup itu lebih pada pengalaman pribadi Hasto, ketika tidak terpilih di Dapil Jatim 7 meliputi wilayah Ngawi, Ponorogo, Trenggalek, Pacitan dan Magetan," kata Kamhar di Jakarta Pusat, Senin (20/3/2023).

Baca Juga: Sekjend PDIP Sebut Kunjungan Anies Baswedan Sepi, Demokrat Lempar Kalimat Nyelekit: Hasto Selalu Nyinyir, Emang Wataknya!

Kemudian pada Pileg 2009, Kamhar mengungkap Hasto gagal ke Senayan. Hal ini dikarenalan ada gugatan judicial review sistem Pemilu tertutup dan hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) memutus untuk Pemilu terbuka. 

"Di 2009 ada kader PDIP M Soleh melakukan judicial review untuk sistem Pemilu. Ada PDIP yang menang, tapi bukan Hasto di Pemilu 2009," ucap dia.

Baca Juga: Immanuel Ebenezer Sebut Prabowo-Ganjar Duet Maut Buat Pilpres 2024: Lawannya Anies-AHY Enggak Boleh yang Biasa-biasa!

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa sistem Pemilu tertutup tidak sesuai dengan demokrasi. Ia menganggap bahwa sistem tersebut justru terbelakang, sehingga wajar mayoritas partai di Parlemen menolak.

"Diantara 9 partai yang ada di parlemen, ada 8 partai yanh sudah membuat pernyataan bersama, kecuali PDIP. Di PDIP sendiri yang paling getol mempresentasikan tentang proposional tertutup itu Hasto," ucapnya.

Baca Juga: Joman Anggap Jokowi Komitmen Selesaikan Dugaan Skandal Kemenkeu, Tapi Dikelilingi Mafia, Sri Mulyani Kena Senggol: Jangan-jangan Dia Broker!

Ia menganggap, Parpol adalag salah satu pilar demokrasi. Dan sebagai pilar demokrasi, parpol harus berkontribusi secara optimal mungkin untuk bagaimana rakyat bisa tersalurkan, atau kedaulatan rakyat sebagaimana mestinya terwujud.

"Itu intisari dari demokrasi itu sendiri. Jadi jangan sampai wacana penguatan partai politik mengkebiri substansi dati demokrasi. Karena sejatinya penguatan parpol itu untuk penguatan kedapatan rakyat itu sendiri," tuturnya.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover