Video mencatut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beredar di media sosial melalui sebuah kanal YouTube yang diunggah pada 20 Maret 2023.
Sampul dan judul video seolah mengeklaim bahwa Ganjar diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena terlibat transaksi janggal sebesar Rp300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"PDIP panik... TERSERET KASUS 300 TRILIUN GANJAR DIPERIKSA KPK HINGGA TERANCAM GAGAL NYAPRES," tulis kanal tersebut pada sampul video.
"GANJAR DIPERIKSA KPK !! ALIRAN DANA 300T UNTUK BAYAR BUZZERP MENYERANG ANIES || BERITA TERKINI," demikian bunyi judul video terkait.
Kemudian video diperdengarkan untuk cek fakta, tidak ada klaim terkait Ganjar diperiksa KPK karena terlibat transaksi Rp300 triliun di Kemenkeu.
Video membahas opini aktivis Kolaborasi Warga Jakarta Andi Sinulingga terhadap skandal di Kemenkeu yang dinilai cukup menjadi alasan bagi Presiden Jokowi untuk mencopot Sri Mulyani dari Menteri Keuangan.
Narasi yang disampaikan sesuai dengan artikel RMOL.ID berjudul "Lebih Banyak Ngonten Ketimbang Kerja, Sri Mulyani Layak Dicopot", tayang pada 9 Maret 2023.
Sementara cuplikan Ganjar memasuki gedung KPK yang dimuat dalam video, identik dengan tayangan KOMPASTV yang diunggah pada 10 Mei 2019. Saat itu, Ganjar diperiksa KPK sebagai saksi kasus suap pengadaan KTP elektronik.
Kendati demikian, Ganjar tidak terlibat dalam kasus tersebut. Melansir detiknews, Ketua KPK Firli Bahuri menyatakan pihaknya hingga kini belum menemukan bukti keterlibatan Ganjar dalam kasus suap pengadaan KTP elektronik.
Terkait transaksi janggal Rp300 triliun, seperti diberitakan Populis.id, Sri Mulyani mengungkap bahwa jumlah itu bukanlah total transaksi mencurigakan yang dilakukan anak buahnya.
Berdasarkan hasil penelusuran, video dengan klaim Ganjar diperiksa KPK karena terlibat transaksi Rp300 triliun Kemenkeu adalah tidak benar. Faktanya, tidak ada informasi valid yang menyatakan demikian.