Rilis Meme Puan Maharani Berbadan Tikus, BEM UI Teriak Lantang Banget: Ini Kritik yang…

Rilis Meme Puan Maharani Berbadan Tikus, BEM UI Teriak Lantang Banget: Ini Kritik yang… Kredit Foto: Istimewa

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) merilis sebuah meme yang sangat kontroversial. Meme tersebut menggambarkan ketua DPR RI Puan Maharani berbadan tikus. Adapun meme itu dirilis untuk merespons pengesahaan disahkannya Perppu Cipta Kerja (Ciptaker) menjadi UU yang dilakukan DPR RI beberapa hari lalu. 

Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang mengatakan, walau meme itu hanya bergambar Puan Maharani berbadan tikus dengan latar belakang gedung DPR RI, namun hal itu merepresentasikan kritikan untuk semua anggota parlemen Senayan. Menurutnya ini adalah sebuah kritik yang paling keras yang dilakukan BEM UI kepada DPR RI. 

Baca Juga: Segera Diseret ke Ruang Sidang, Polda Metro Jaya Sampaikan Kabar Terbaru Agnes Gracia, Ternyata..

"Terkhusus kami cuma mengisyaratkan beliau sebagai pimpinan DPR saja. Dan ini kami anggap kritik yang keras,” kata Melki kepada wartawan Kamis (23/3/2023). 

Melki melanjutkan, pengesahan Undang-undang Cipta Kerja memang harus direspons dengan keras, sebab peraturan itu dinilai hanya menyusahkan masyarakat dengan berbagai pasal kontroversial. Dia menegaskan kritik kepada DPR adalah sebuah keharusan. Kebijakan dan peraturan sewenang-wenang memang harus dilawan dengan keras.

“Kami harap diterima dengan keras dan dipahami dengan keras. Kalau dianggap ada ketakutan atau tidak, kami rasa ini bukan ketakutan, tapi justru kritik ini adalah keharusan," tegas Melki.

Melki justru mempertanyakan delik hukum apa yang bisa menjerat BEM UI atas meme wajah Puan berbadan tikus tersebut.

Baca Juga: KPK Terlalu Lambat, Rafael Trisambodo Ternyata Sudah Tentukan Negara Tujuannya Saat Kabur dari Indonesia

Baca Juga: Pendengaran dan Penglihatan Masih Bermasalah, Jonathan Blak-blakan Soal Kondisi David : Ada Trauma Sistem Saraf, Bisa Permanen Kerusakannya

"Karena ini ranahnya ranah kritik, ranah yang demokratis. BEM UI merasa bahwa ini masih ranah kritik yang tepat," pungkas Melki.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover