Berani Unggah Meme Puan Maharani Berbadan Tikus, BEM UI Mulai Diserang Buzzer: Mengirimkan Chat...

Populis, Jakarta -

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang mengaku diserang buzzer pemerintah setelah mengunggah sebuah video meme Ketua DPR RI Puan Maharani yang berbadan tikus.

Video tersebut merupakan sebuah kritikan terkait disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja.

Kritikan tersebut disampaikan dari unggahan akun TikTok bem.ui yang mengunggah sebuah video memperlihatkan ilustrasi Gedung DPR/MPR. Kemudian kubah berwarna hijau Gedung itu membelah menjadi dua, lalu muncul tikus dan diikuti sosok Ketua DPR Puan Maharani.

Dalam unggahan tersebut, Puan Maharani terlihat sedang tersenyum dengan tubuhnya yang diganti menjadi tubuh seekor tikus.

Melki mengaku kalau serangan buzzer ke BEM UI mencakup kiriman chat hingga komentar di media sosial.

Baca Juga: Pasang Badan Bela Puan yang Dijadikan Meme Badan Tikus, Anak Buah Megawati: Menjijikan!

“Ketika kami lebih kritis terhadap pemerintahan, seperti misalnya ada buzzer yang mulai menyerang dengan mengirimkan chat atau sekadar membalas komentar BEM UI dengan hal-hal yang ada hominem,” ujarnya, dikutip Suara.com pada Jumat (24/3/2023). 

Ia pun mengakui tidak mau ambil pusing terhadap serangan tersebut.

Baca Juga: Unggah Meme Puan Berbadan Tikus, Warganet Khawatirkan BEM UI: Waduh… Semoga Aman Ya

Sebab, hal tersebut memang sudah sering terjadi ketika BEM UI mengkritik pemerintah.

Melki juga menegaskan bahwa video tersebut bentuk kemarahan dari berbagai pihak atas disahkannya Perppu Cipta Kerja menjadi Undang-undang. Sejak UU Cipta Kerja dirumuskan tahun 2020, BEM UI hingga elemen masyarakat sudah menolaknya. Hanya saja, kemarahan muncul saat UU Cipta Kerja dinyatakan inkonstitusional bersyarat oleh Mahkamah Konstitusi (MK). Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) malah tiba-tiba membuat Perppu.

Baca Juga: Cari Perhatian Sampai Ngadu Ini Itu ke David, AG: Kalau Dimarahin Mario Dandy Bilang Aja, Aku yang Salah, Aku yang Goblok!

“Yang lebih membuat kami marah lagi, tindakan inkonstitusional Jokowi menerbitkan Perppu Cipta Kerja ini malah diamini, diiyakan oleh seluruh anggota DPR yang mengesahkan Perppu Cipta Kerja menjadi UU kemarin,” tutur Melki.