Penutupan patung Bunda Maria di sebuah kuburan keluarga di Pedukuhan Degolan, Kelurahan Bumirejo, Kapanewon Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta ramai dikecam publik usai aksi tersebut viral di media sosial Kamis (23/3/2023).
Salah satu yang ikut protes keras dengan aksi penutupan patung tersebut adalah pegiat media sosial Yusuf Muhammad. Dia mengatakan penutupan patung tersebut terpaksa dilakukan lantaran ada ormas keagamaan yang memintanya. Mereka merasa patung tersebut sangat mengganggu.
“Patung Bunda Maria Ditutup Terpal. Setelah didatangi ormas yg keberatan karena dinilai mengganggu, maka patung bunda maria dirumah Doa Sasana Adhi Rasa S.T. Yacobus Pad.Degolan , Bumirejo,Lendah ditutup pakai terpal,” kata Yusuf Muhammad di akun twitternya @yusuf_dumdum dilansir Populis.id Jumat (24/3/2023).
Yusuf Muhammad menyayangkan aksi intoleran tersebut, seharusnya kejadian seperti ini tidak terjadi lagi di Indonesia. Dengan penutupan patung tersebut lanjut Yusuf Muhammad negara terkesan kalah dengan ormas, sebab saat aksi itu berlangsung mereka bahkan dijaga pihak kepolisian. Disini polisi dinilai mau mengakomodir kemaun ormas intoleran itu.
“Negara klh sma ormas ? Cc @jokowi @mohmahfudmd @ListyoSigitP,” kata Yusuf Muhammad.
Terpisah, pegiat media Jhon Sitorus juga ikut menyoroti peristiwa itu dia merasa heran sebab aksi penutupan patung itu justru sama sekali tak dilarang polisi, justru sebaliknya mereka terkesan berpihak pada ormas tersebut.
“Tidak habis pikir kok bisa2nya POLISI mengakomodir kelompok2 yang RISIH dgn keyakinan orang lain? Padahal patung Bunda Maria ini juga didirikan di RUMAH DOA, bukan di pinggir jalan atau masjid,” katanya lewat sebuah cuitan di akun twitternya @Miduk17.