Politisi PKB Luqman Hakim turut mengkritik perihal Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang para pejabat untuk menggelar buka puasa bersama.
"Giliran puasa Ramadhan, Jokowi melarang buka bersama dengan alasan penanganan Covid-19," kata Luqman dari Twitter @LuqmanBeeNKRI yang dikutip pada Jumat (24/3/2023).
Menurutnya NKRI merupakan hasil perjuangan kolektif berbagai kelompok agama, politik, etnik dan ideologi yang mengalahkan penjajah, maka, bersatu dalam keberbedaan menjadi daya ikat NKRI selamanya.
"Karena itu, buka puasa bersama tidak perlu dilarang, juga patung Bunda Maria tidak perlu dirobohkan. Kita Pancasila," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) komentari adanya larangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada seluruh pejabat negara untuk tidak menggelar acara buka bersama selama Ramadhan. Menurutnya, lebih baik berbuat kebaikan tanpa harus membuat pesta.
Ia menilai lebih baik membagikan makanan buka puasa untuk kaum fakir miskin atau bagi pengendara yang terjebak di kemacetan menjelang waktu berbuka puasa.
"Ya, bagi-bagi saja, bagi-bagi. Nggak usah, seolah-olah kita jadi pesta besar makan-makan. Ndak perlu saya kira," kata Gus Yahya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/3/2023).
Baca Juga: Adanya Larangan Bukber Oleh Presiden Jokowi, Ternyata Ini Alasannya! Mendagri: Untuk Menerapkan...
Selain itu, ia bercerita perihal buka bersama yang menjadi tradisi masyarakat Indonesia saat Ramadhan, di mana kata dia, warga NU atau yang sering disebut Nahdliyin itu sudah jenuh kalau harus menggelar acara buka bersama.
Kalau di lingkungan NU itu, ia mengatakan setelah salat magrib justru langsung bersiap untuk salat tarawih.
"Buka bersama itu sumpek. Saya sendiri paling takut kalau puasa diundang buka puasa bersama, paling takut saya," paparnya.