Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing menilai kritik yang disampaikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) terhadap Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai hal yang sia-sia.
Emrus menilai, kritik yang disertai dengan meme Puan berbadan tikus itu sangat tidak beretika. Sehingga makna dari kritik terkait dengan pengesahan Undang-undang Cipta Kerja itu tidak akan sampai.
"Kritik itu kan pesan komunikasi, ketika pesan komunikasi tidak disertai dengan etika, apakah efektif, tidak," kata Emrus saat dikonfirmasi, Jumat (24/3/2023).
Baca Juga: Bertemu Presiden Jokowi, Puan Maharani Bahas Soal Ini! Ada Tentang Pemilu 2024?
Emrus juga menyatakan kekecewaannya. Karena menurut dia, tak semestinya kritik disampaikan dengan cara yang demikian kasarnya. Sebab, penyertaan badan tikus dalam meme tersebut sangat menjatuhkan harkat Puan sebagai manusia.
"Saya terus terang kecewa BEM UI memberikan kritikan semacam itu, tapi saya akan menghargai apapun kritik itu sepanjang menghargai koridor etika," katanya.
Oleh sebab itu ia menilai tidak ada salahnya jika Universitas Indonesia atau BEM UI untuk menyatakan permintaan maaf.
"Kalau menurut saya tidak ada salahnya minta maaf. Siapa yang aktor utama di dalam pelanggaran etika itu, apakah dia sebagai institusi atau individu," pungkasnya.
Sebagai informasi, kritikan BEM UI itu dilayangkan pasca DPR RI mengesahkan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang atau Perppu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja. Pengesahan itu dilakukan dalam pengambilan keputusan tingkat II di rapat paripurna, Selasa (21/3/2023).