Survei Indikator Politik: Elektabilitas Erick Thohir sebagai Cawapres 2024 Meroket

Survei Indikator Politik: Elektabilitas Erick Thohir sebagai Cawapres 2024 Meroket Kredit Foto: Istimewa

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir sebagai bakal Cawapres 2024 meningkat dari 8,8 persen menjadi 12,9 persen.

"Erick naik, AHY sedikit naik. Erick naiknya agak tajam di sini, yang lainnya turun," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya, Minggu (26/3/2023).

Burhanuddin menjelaskan, Erick Thohir adalah salah satu nama tokoh yang mendapatkan banyak kepercayaan dari masyarakat, terutama terkait kontestasi menjadi cawapres.

Baca Juga: Kader PDIP Bagi-bagi Amplop di Masjid, Anak Buah Megawati: Itu Zakat Mal Buat Rakyat Tak Mampu

"Terkait preferensi publik terhadap calon wakil presiden, Erick Thohir tampak menunjukkan perubahan paling positif ketimbang nama-nama lainnya," tambahnya.

Menurut dia, hanya Erick Thohir yang menunjukkan peningkatan dukungan pada simulasi 18 nama semi terbuka, sementara nama lainnya cenderung stagnan.

"Pada simulasi sembilan nama calon wakil presiden, Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan AHY menunjukkan peningkatan dukungan; tapi Erick Thohir cenderung meningkat paling besar," katanya.

Baca Juga: Cucu Pendiri Israel Minta Jokowi Tolak Timnas Israel U-20 Berlaga di Indonesia

Dalam temuan yang sama, apabila mengarah pada simulasi lima nama cawapres, maka hanya Erick Thohir yang menunjukkan perubahan positif, sedangkan nama lain cenderung stagnan atau melemah.

Jajak pendapat Indikator kali ini dilakukan dalam dua periode. Survei dilakukan pada periode Februari dan Maret 2023. Pada periode pertama, survei dilakukan pada 9-16 Februari dengan 1.220 responden. Periode kedua, jajak pendapat berlangsung pada 12-18 Maret dengan menempatkan 800 responden.

Baca Juga: Survei Indikator Politik: Elektabilitas Prabowo Menguat, Ganjar-Anies Stagnan

Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.

Pada periode pertama, asumsi metode simple random sampling dengan responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sedangkan, pada periode kedua memiliki toleransi kesalahan sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover