Elektabilitas Prabowo Subianto Moncer, Efek Endorse Presiden Jokowi?

Elektabilitas Prabowo Subianto Moncer, Efek Endorse Presiden Jokowi? Kredit Foto: Humas Sekab

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo Subianto sebagai Capres 2024 mengalami peningkatan.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai, kenaikan elektabilitas Prabowo diduga efek dari endorse atau dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Belakangan, memang Jokowi kerap menghadiri beberapa agenda bersama Prabowo. Banyak pihak yang menilai Jokowi telah memberikan sinyal dukungan pada lawan politiknya tahun 2019 lalu itu.

Baca Juga: Kader PDIP Bagi-bagi Amplop di Masjid, Anak Buah Megawati: Itu Zakat Mal Buat Rakyat Tak Mampu

Berdasarkan simulai 34 nama Capres, Ganjar mendapatkan perolehan suara terbanyak dengan 30,8 persen. Selanjutnya disusul Prabowo dan Anies dengan suara sama yakni 21,7 persen.

Begitu dikerucutkan hingga 10 nama, Ganjar masih meraih suara terbanyak dengan 30,7 suara. Peringkat kedua ada Prabowo yang memperoleh 22,5 persen dan Anies dengan 22,0 persen suara.

"Ini simulasi 10 nama jadi kita tes berbagai macam simulasi tidak banyak berubah polanya, sama gitu ya. Ganjar stagnan, Anies cenderung melemah, Pak Prabowo meningkat," ujar Burhanuddin dalam konferensi pers virtual, Minggu (26/3/2023).

Baca Juga: Cucu Pendiri Israel Minta Jokowi Tolak Timnas Israel U-20 Berlaga di Indonesia

Selanjutnya, Burhanuddin menyampaikan hasil survei pada tiga nama teratas. Hasilnya, Ganjar masih menduduki peringkat pertama dengan 36,8 persen, lalu Prabowo dengan 27,0 persen, dan Anies dengan 26,8 persen suara.

Menurutnya, pelemahan elektabilitas Anies ini terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Sebaliknya, Prabowo mengalami peningkatan bersamaan dengan dugaan endorse yang dilakukan Jokowi.

"Terus terang kita agak jarang mendapati pola elektabilitas atau dukungan yang menurun kemudian tiba-tiba meningkat. Ini kan elektabilitas Pak Prabowo setahun terkahir kemudian tiba-tiba meningkat dalam beberapa bulan terakhir," terangnya.

Baca Juga: Survei Indikator Politik: Elektabilitas Prabowo Menguat, Ganjar-Anies Stagnan

Burhanuddin juga menampilkan perbandingan perbandingan hasil analisis survei Prabowo dan Jokowi pada Pilpres 2019. Laporan pihaknya menunjukkan peningkatan 2 persen dukungan terhadap Prabowo dari pemilih Jokowi dari 17 persen ke 19 persen.

"Jadi kalau enggak ada endorse Jokowi tinggal nunggu waktu, habis (dukungannya). Jika kita bandingkan sebelum ada endorsement dan setelah ada endorsement itu kenaikannya 2 persen, efeknya cukup besar," jelasnya.

Kendati demikian, menurutnya yang paling menarik adalah ketika simulasi head to head atau dua nama saja di antara tiga tokoh itu. Ketika Anies melawan Prabowo, hasinya Anies kalah dengan 37,4 persen dan Prabowo 45 persen.

Baca Juga: Survei Indikator Politik: Elektabilitas Erick Thohir sebagai Cawapres 2024 Meroket

Sementara ketika Anies melawan Ganjar, Anies masih juga kalah dengan 37,6 persen berbanding 45,2 persen suara.

Terakhir, Prabowo malah mampu mengimbangi saat diadu melawan Ganjar dengan perolehan suara 40,9 persen. Lalu, Ganjar mendapatkan suara 41,8 persen.

Dengan demikian, elektabilitas Prabowo dalam survei ini menunjukan peningkatan. Sementara, Anies dan Ganjar cenderung menurun dan stagnan.

"Prabowo dukungannya cenderung meningkat, Ganjar relatif stagnan dan Aniesterlihat ada pola penurunan, hingga simulasi head to head dua calon," katanya.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover