Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani menerima tantangan Mahfud MD soal bongkar-membongkar transaksi janggal Rp349 triliun Kemenkeu.
Dia memastikan bahwa dirinya akan hadir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Menko Polhukam Mahfud MD pada Rabu pekan ini.
"Tentu tidak ada alasan untuk tidak datang. Karena kalau kita tidak datang itu tidak menghormati Pak Menko. Kami ini kan menghormati beliau," ucap Asrul Sani dikutip dari YouTube TVOne, Senin (27/3/2023).
Baca Juga: Survei Indikator Politik: Mbak Puan Gigit Jari! Mayoritas Pemilih PDIP Ingin Ganjar Jadi Capres 2024
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa sudah menjadi tugas DPR RI untuk mengkritisi kinerja pemerintah. Termasuk dalam kasus transaksi janggal Rp349 triliun Kemenkeu yang diungkap Mahfud.
Arsul pun menyindir Mahfud yang mengungkap transaksi janggal Kemenkeu. Menurut dia, apa yang diungkap Mahfud itu terkesan bombastis yang membuat gaduh masyarakat.
"Ada hal-hal yang disampaikan agak bombastis, bikin publik ramai tapi setelah itu miskin follow up. Yang kami mau itu di DPR follow up-nya. Jangan hanya berhenti pada steatmen ada (transaksi janggal) Rp349 triliun tindak pidana pencucian uang, tapi setelah itu gak jelas," terangnya.
Baca Juga: Kader PDIP Bagi-bagi Amplop di Masjid, Anak Buah Megawati: Itu Zakat Mal Buat Rakyat Tak Mampu
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD menantang sejumlah anggota Komisi III DPR RI untuk hadir dalam RDP terkait transaksi janggal Rp349 triliun Kemenkeu.
Mahfud meminta Arsul Sani dkk tidak mangkir dalam rapat tersebut. "Saya tantang saudara Benny K. Harman juga hadir dan tidak beralasan ada tugas lain. Begitu juga dengan saudara Arteria (Dahlan) dan saudara Arsul Sani. Jangan cari alasan absen," kata Mahfud dari Twitter pribadi yang dikutip pada Minggu (26/3).
