Plt Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Timur, Said Abdullah, buka suara soal foto dirinya beserta lambang partai yang terpampang di amplop berisi uang yang dibagikan di sebuah Masjid di Madura.
Said menjelaskan kegiatan tersebut dalam rangka masa reses DPR RI pada Maret 2023. Ia mengaku membagikan 175.000 paket sembako untuk masyarakat miskin bersama pengurus cabang PDIP se-Madura, tapi sebagian dibagikan dalam bentuk uang tunai.
Baca Juga: Minta Mudik Lebaran 2023 Harus Lebih Lancar dan Terkendali, Ini Pesan Komisi V DPR ke Kemenhub!
Meski begitu, ia merasa tindakannya malah disudutkan kan disebut menyolong start kampanye hingga politik uang sehingga Badan Pengawas Pemilihan Umum (Baswaslu) RI sampai turun tangan.
“Namun akun anonim @PartaiSocmed membuat framing menyudutkan Said Abdullah seolah-olah yang bersangkutan melakukan money politic sehingga melakukan terusan ke Bawaslu RI,” ujar Said kepada awak media pada Senin (27/3/2023).
Said menegaskan amplop berisi uang tunai tersebut merupakan zakat mal dan sudah dilakukan secara rutin sejak 2006 silam. “Bahkan jika ada rezeki berlebih, malah ingin rasanya kami berzakat lebih banyak menjangkau kaum fakir miskin,” pungkasnya.
Oleh karena itu, ia menepis tudingan bahwa dirinya melakukan politik uang. Ia kembali menekankan kalau dirinya menerima uang reses sebagai anggota DPR, uang itu kemudian dibagikan ke masyarakat untuk membantu mereka memenuhi kebutuhan.
Said menyatakan, “Uang itu saya bagikan sepenuhnya ke rakyat dalam bentuk bantuan sembako, dan itu bagian dari akuntabilitas publik yang harus saya lakukan, sehingga saya kabarkan ke media juga.”
“Di luar itu saya ini muslim, saya diwajibkan untuk zakat. Maka saya menunaikan zakat itu bersama kader-kader PDI Perjuangan se-Madura. Kenapa ada logo PDI Perjuangan? Sebab sebagian kader bergotong-royong, dan itu juga diniatkan zakat mal. Kegiatan ini dibarengkan dengan pembagian sembako di atas,” sambungnya.
Lebih lanjut, ia meminta sejumlah pihak untuk tidak menggiring opini dan mengaitkan aksinya dengan Pemilu 2024. Pasalnya, Said merasa tindakan yang dilakukannya di luar masa kampanye yang sudah diatur oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Ini bulan puasa, harusnya saling memberi berkah kepada sesama bukan menebar fitnah,” tegas Said.
Sementara itu, anggota Bawaslu, Puadi, mengungkap bahwa pihaknya telah mencari tahu mengenai kejadian bagi-bagi amplop yang dilakukan oleh kader PDIP tersebut. Ia menyampaikan, “Sedang kami telusuri kebenaran informasi tersebut.”
Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, menyebut pihaknya akan mengkaji lebih dalam mengenai kegiatan tersebut terkait adanya dugaan pelanggaran.