Politisi Gerindra Yakin, Jika Bung Karno Masih Hidup Pasti Akan Ikut Menerima Kedatangan Timnas Israel!

Politisi Gerindra Yakin, Jika Bung Karno Masih Hidup Pasti Akan Ikut Menerima Kedatangan Timnas Israel! Kredit Foto: Taufik Idharudin

Politisi Partai Gerindra Ferdinand Hutahaean menilai sikap sejumlah elit PDIP yang menolak kedatangan tim nasional Israel tidak sesuai dengan garis politik Presiden Sukarno. Ia meyakini jika Sukarno masih hidup, maka sang proklamator itu akan ikut menerima kedatangan timnas Israel.

"Bagi saya ini langkah yang salah, tidak tepat, blunder, apalagi membawa-bawa nama Bung Karno dalam hal ini, saya pikir kalau Bung Karno hidup sekarang, dia akan menerima Israel," kata Ferdinand saat dikonfirmasi, Selasa (28/3/2023).

Baca Juga: Elit PDIP Tolak Kedatangan Timnas Israel, Ferdinand Hutahaean Nyeletuk: Tak Sejalan Dengan Bung Karno, Malah Bikin Permusuhan

Bukan hanya itu, Ferdinand juga meyakini Presiden pertama Indonesia itu juga akan membangun hubungan diplomatik dengan Israel agar bisa memberi desakan untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina secara utuh.

"Dan akan mungkin sepemikiran dengan Gusdur untuk menjalin hubungan dengan Israel supaya kita mewujudkan kemerdekaan Palestina secara 100 persen," ujarnya.

Baca Juga: 'Indonesia Tidak akan Pernah Melakukan Hubungan Diplomatik dengan Israel Selama Palestina Belum Merdeka!'

Menurut Ferdinand, sikap penolakan elit PDIP itu justru hanya akan menimbulkan permusuhan dengan Israel. Ia menilai sikap penolakan ini akan bertentangan dengan apa yang disampaikan Sukarno maupun dalam pembukaan UUD 1945.

"Yang dilakukan teman-teman sekarang ini adalah memicu permusuhan dengan Israel bukan perdamaian, padahal amanat konstitusi kita turut serta menjalankan perdamaian dunia," ucapnya.

Baca Juga: Memalukan! Getol Tolak Timnas Israel Sampai Bikin FIFA Batal Drawing Piala Dunia U-20, Wayan Koster Malah Buang Badan

Ferdinand mengatakan, sikap PDIP yang keras dengan Israel itu tidak terlepas dari kepentingan elektoral. Partai dengan logo kepala banteng itu disebut ingin mempertegas garis atau aliran Sukarno.

"Ini justru ingin membuat satu garis 'saya aliran Bung Karno' itu tidak tepat bawa-bawa nama itu, ya pernyataan dari pada elit ini tidak lepas dari kepentingan politik. Jadi saya sarankan lepaskanlah kepentingan politik dari sportifitas olahraga, bagaimana kita mau sportif di politik kalau sportif olahraga saja kita tidak bisa junjung," pungkasnya.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover