Juru Bicara Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya menantang Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menindak PDI Perjuangan Jawa Timur usai viral video bagi-bagi amplop di sebuah masjid. Amplop tersebut diketahui bergambar lambang Partai Moncong Putih.
Mustofa menyebutkan bahwa saat ini masyarakat penasaran, apakah tindakan bagi-bagi amplop tersebut akan ditindak oleh Bawaslu. Sebab, uang dan gambar politisi sangat terpampang jelas.
"Kita penasaran, apakah Bawaslu akan menegur pelaku? Di sini bahkan jelas, ada gambar partai, ada gambar politikusnya. Bahkan uang pecahan Rp 100.000 ada beberapa lembar terlihat dalam video," katanya dalam pernyataan yang diterima Populis.id pada Selasa (28/03/2023).
Ia menyebut bahwa sudah menemukan video serupa, hampir setiap event Pemilu dan Pilkada. Menurutnya, kata dia, warna dan nuansa amplop beserta gambar partai politiknya juga mirip.
"Bagi kami, perilaku inilah yang sesungguhnya amat berbahaya bagi demokrasi di negeri kita. Sudah jelas ini tidak bermartabat. Tidak beradab dan tak memiliki etika. Tetapi, lagi-lagi praktik politik transaksional terulang. Jadi, kami enggak kaget jika pelakunya dari Partai tersebut. Cara apapun akan dilakukan demi suara," tuturnya.
Baca Juga: Benarkan Bagi-bagi Amplop di Rumah Allah, Elite PDIP Blak-blakan: Itu Masjid Almarhum Bapak Saya!
Meski begitu, ia tetap merasa sedih dan prihatin dengan peristiwa tersebut. Mustofa sesumbar bahwa sebagai partai baru, Partai Ummat akan menjaga marwah partai seketat-ketatnya agar tidak meniru kejahatan politik. Bagaimanapun, politik transaksional hanya akan menghasilkan pemimpin palsu, janji palsu dan karya palsu.
"Kalaupun ada pemimpin yang bisa dimenangkan oleh uang, kami berani yakinkan bahwa regenerasi kepemimpinan mereka, hanya akan menghasilkan kader rusak dan tak memiliki gairah membangun negerinya," terangnya.
"Mereka hanya akan menjadi penjual bangsa, kepada kepentingan asing semata, dan keuntungan dari sistem politiknya, hanya akan menguntungkan kelompoknya saja," sambungnya.
Mustofa mengklaim heran dengan pembagian amplop sampai dilakukan di lingkungan masjid. Menurutnya, harus ada tindakan tegas agar peristiwa serupa tidak terulang.
"Apalagi bagi-bagi uangnya di dalam Masjid, saya kira ini betul-betul pelanggaran yang serius. Jangan sampai, Bawaslu tegas di Partai Islam, dan mlemlem di Partai yang mengaku nasionalis. Dimana Bawaslu?," tegasnya.