Video mencatut PDI Perjuangan (PDIP) beredar di media sosial lewat sebuah kanal YouTube yang diunggah pada 27 Maret 2023.
Sampul dan judul video seolah menarasikan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan aliran dana ke PDIP dari transaksi janggal Rp300 triliun Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Terungkap... DANA 300 T MASUK KANTONG PARTAI MEGA BAGIKAN UANG HASIL DARI MENKEU UNTUK DANA KAMPANYE GANJAR," tulis kanal tersebut pada sampul video.
"KPK TEMUKAN BUKTI KUAT !! ALIRAN DANA 300T UNTUK BIAYA KAMPANYE HITAM GANJ4R 2024 || BERITA TERBARU," demikian bunyi judul video terkait.
Setelah video diperdengarkan untuk cek fakta, tidak ditemukan informasi terkait PDIP terlibat transaksi janggal Rp300 triliun Kemenkeu.
Video membahas penilaian Direktur Gerakan Perubahan Muslim Arbi terkait pencapresan Ganjar Pranowo yang tidak direstui oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Menurutnya, hal itu terjadi karena nama-nama pihak yang diduga menerima aliran korupsi E-KTP kembali viral di masyarakat, di mana Ganjar masuk ke dalam nama-nama tersebut.
Narasi yang dibacakan sesuai dengan artikel RMOL.ID berjudul "Kasus KTP-el Bisa Jadi Alasan Megawati Tidak Restui Pencapresan Ganjar Pranowo", tayang pada 26 Maret 2023.
Terkait keterlibatan Ganjar dalam korupsi E-KTP, melansir detiknews, Ketua KPK Firli Bahuri menyebut pihaknya belum menemukan bukti keterlibatan Ganjar dalam kasus tersebut.
Dengan demikian, video dengan narasi PDIP terlibat transaksi janggal Kemenkeu adalah tidak benar. Faktanya, pembahasan video tidak sesuai dengan narasi terkait.