Sekjen PDIP Pertanyakan Standar Ganda FIFA: Dulu Coret Rusia, tapi Izinkan Israel Ikut Piala Dunia

Sekjen PDIP Pertanyakan Standar Ganda FIFA: Dulu Coret Rusia, tapi Izinkan Israel Ikut Piala Dunia Kredit Foto: Moehamad Dheny Permana
Menurutnya Israel dibawah kepemimpinan Benyamin Netanyahu, terjadi kekerasan secara massif di Tepi Barat. Bahkan rumah sakit pun dibom.

“Sehingga kita memahami, kami melakukan kajian-kajian termasuk ada data survei yang menyatakan sentimen negatif. Kemudian ada kelompok tertentu yang mau menunggangi piala dunia yang sebenarnya jauh dari politik, untuk tujuan politik. Kita masih ingat bagaimana terjadi berbagai tindak kekerasan yang dilakukan ekstrem kanan,” urai Hasto.

Baca Juga: Kader PDIP Nggak Setuju dengan Jokowi soal Jangan Campuradukkan Politik dengan Olahraga

Masalahnya kata dia berbeda dengan Rusia, FIFA tak bereaksi terhadap aksi Israel. Dan sama sekali tak ada penjelasan dari FIFA mengenai beda perlakuan ini.

“Dan ini tidak terjadi di Israel. Ini kan membangun sentimen terhadap bangsa Palestina,” kata Hasto.

“Untuk itu secara fair seharusnya FIFA harusnya memperhatikan hal ini, memerhatikan aspek bahwa Israel yang telah melakukan pelanggaran kemanusiaan tidak boleh diikutsertakan dalam U-20,” kata Hasto.

Baca Juga: Muncul Kisah Sedih Tersangka Kasus David, Jonathan Latumahina: Mereka Mengemis Simpati Publik Biar Divonis Ringan!

Lebih lanjut, ia percaya Presiden Jokowi akan mampu menyelesaikan permasalahan ini dengan baik. Jokowi ucap Hasto, akan mengambil win-win solution.

“Dan kami percaya pak Jokowi mampu menyelesaikan persoalan ini dengan kemampuan pak Jokowi, dengan lobi ketua umum PSSI, akan ada solusi terbaik,” kata Hasto.

Sebagai contoh, Hasto mengatakan ada yang usul aga Piala Dunia U-20 tetap sesuai jadwal, namun pertandingan tim Israel dilakukan di negara tetangga RI.

Baca Juga: Tolak Kedatangan Timnas Israel, Ideologi PDIP Dibongkar Sejadi-jadinya, Nggak Disangka...

“Kita tak masalah dengan solusi demikian, misalnya,” kata dia.

Selain itu Hasto juga menjawab pertanyan wartawan soal ketersinggungan Israel terkait adanya penolakan tim mereka di dalam negeri. Apalagi Israel merupakan tim yang kuat.

Menjawab itu, Hasto mengatakan Indonesia adalah negara yang merdeka. Dan sikap PDIP mendapatkan pembenaran secara historis.

“Karena Gelora Bung Karno itu ada (dibangun) ketika kita menolak kesertaan Israel di Olimpiade, lalu kita membangun Gelora Bung Karno yang begitu megah sampai sekarang. Itu karena sikap yang konsisten bagi kita,” ujarnya.

Baca Juga: Minta Izin Sebelum Naik Mobil Bareng Jokowi, Sikap Prabowo Panen Pujian Netizen

Lebih jauh, Hasto mengatakan pihaknya berharap kejadian ini seharusnya menjadi momentum bagi semua untuk memahami dan mewujudkan, praktik kemanusian adalah yang utama.

“Bahwa olahraga yang seharusnya dilakukan oleh FIFA juga mengedepankan praktik-praktik kemanusiaan yang hakiki, yang mana negara manapun tidak boleh melanggar prinsip-prinsip hukum internasional itu,” ujar Hasto.

Ia kemudian kembali menekankan soal standar ganda FIFA.

“Kita kritik terjadinya perang Rusia-Ukraina. Meskipun Rusia bertindak karena ada aksi provokatif NATO menjadikan Ukraina sebagai benteng dalam menghadapi Rusia. FIFA pun mencoret Rusia pada saat playoff Piala Dunia karena alasan kemanusiaan. Kenapa FIFA memperlakukan hal yang berbeda untuk Israel?” kata Hasto.

Baca Juga: PDIP Latah Ikut-ikutan Tolak Timnas Israel, Tokoh NU: Ada Apa?

Menurutnya, Indonesia siap jadi tuan rumah yang baik, menjadikan FIFA sebagai pahlawan dunia sekiranya fair. Ia berharap FIFA punya sikap yang sama dalam menegakkan kemanusiaan dan hukum internasional melalui PBB.

"Karena alasan kemanusiaan, kita tidak mencampuradukkan antara olahraga dan politik. Justru politik mengambil spirit dari olahraga, mensana in corpore sano,” katanya.

“Maka dalam menghadapi tindakan antikemanusiaan yang dilakukan Rusia secara sepihak menyerang Ukraina, maka FIFA juga harus memperlakukan hal yang sama ketika Israel juga melakukan aksi bombardir terhadap Palestina. Karena bagi kita kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Hukum internasional telah mengatur itu. Ini adalah hal prinsip,” pungkas Hasto.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Suara.com.

Tampilkan Semua
Halaman

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover