Politisi PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengatakan sepakbola tidak perlu dicampur dengan politik. Pernyataan Jokowi menyusul adanya penolakan Timnas Israel dari Gubernur Bali Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Menurut Hugo maksud pernyataan Jokowi adalah terkait sepakbola saja. Ia menganggap sepakbola memang tak bisa dicampur dengan politik karena akan merusak prestasi.
"Mungkin maksud bapak presiden adalah sepakbola an. Artinya, proses persiapan teknis maupun pertandingan sepakbola memang tidak boleh dicampur adukan dengan politik, karena pasti akan merusak prestasi, merusak permainan sepakbola sebagai tontonan," katanya saat dihubungi Populis.id pada Rabu (29/03/2023).
Ia menegaskan, kalau sebagai sebuah event turnamen sepakbola, apalagi turnamen sepakbola seperti piala dunia tidak mungkin dipisahkan dari politik. Karena sebuah event tournamen, pasti merupakan bagian dari sistem kehidupan sosial manusia.
"Dimana didalamnya ada aspek subsistem ekonomi, keamanan, pembangunan, termasuk tentunya aspek elemen keputusan politik," tuturnya.
Baca Juga: Bakal Temui Perwakilan FIFA, Erick Thohir: Mohon Doa Kepada Kami Semua yang Ditugaskan...
Anggota Komisi X DPR RI ini menyebut bahwa FIFA sendiri pernah memutuskan mengeliminasi Rusia dari piala dunia 2022, karena desakan dari beberapa negara eropa, karena pertimbangan Rusia yang dianggap sebagai negara agresor yang menyerang Ukraina.
"Sehingga yang terbaik untuk menyukseskan sebuah turnamen besar seperti piala dunia adalah bagaimana mensinergikan berbagai elemen subsistem sehingga ada dalam suatu pandangan kolaboratif utk menyukses piala dunia," terangnya.