Pengamat Sebut Golkar Bisa Gabung Koalisi Perubahan, Tapi Airlangga Jadi Cawapres Anies Baswedan Nih

Pengamat Sebut Golkar Bisa Gabung Koalisi Perubahan, Tapi Airlangga Jadi Cawapres Anies Baswedan Nih Kredit Foto: Taufik Idharudin

Partai Golkar lebih berpeluang bergabung ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang berisi Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Demokrat ketimbang Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang terdiri atas Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hal ini disampaikan oleh Pengamat politik Ali Rif'an.

Menurut Ali, kepentingan Golkar untuk mengusung Ketua Umumnya Airlangga Hartarto untuk ikut dalam kontestasi Pilpres 2024 lebih terakomodasi jika bergabung dengan KPP.

"Kalau lihat dari pertemuan terakhir, ada kecenderungan mungkin ke Nasdem. Karena posisi cawapres Anies Baswedan masih kosong, kalau posisi cawapres Prabowo ini kan sudah seolah-olah diisi Cak Imin, meskipun belum final ya tapikan Cak Imin sudah sangat agresif ingin masuk dalam cawapres Prabowo gitu. Nah, dari sisi itu ada kemungkinan ke Nasdem," kata Ali dilansir dari republika, Rabu (29/3/2023).

Baca Juga: Didakwa Pasal Berlapis usai Diversi Ditolak Keluarga David, Ancaman Penjaranya Bisa Bikin AG Ketar-ketir Nih!

Ia juga menuturkan, jika Golkar bergabung dengan KPP, keuntungan juga akan didapat oleh koalisi tersebut. KPP akan mendapat kepastian dengan adanya Golkar, mengingat hingga hari ini belum ada kepastian siapa cawapres terpilih.

"Kalau ke sana posisinya yang barangkali, ada kepastian karena ada kemungkinan Koalisi Perubahan akan mengumumkan capres cawapres lebih awal. Kemudian, sudah ada capresnya gitu. Karena sudah ada capresnya, berarti posisi Airlangga sebagai cawapres. Sementara KIB, belum ada capres-cawapresnya," ujar Ali.

Baca Juga: Menaker: THR Paling Lambat Diberikan 7 Hari Sebelum Lebaran, Tidak Boleh Dicicil!

Dia pun menyarankan agar Golkar bersama KKP membentuk koalisi besar. Sehingga pasangan capres-cawapresnya bisa memiliki waktu yang cukup untuk disosialisasikan ke masyarakat. Ali menganggap, pasangan Anies-Airlangga bisa merepresentasikan perwakilan Indonesia.

Anies yang dikenal mewakili kalangan religius sementara Airlangga mewakili kalangan nasionalis. "Jadi bisa saja pasangan Anies-Airlangga potensial karena masih lama ya pencoblosannya. Kalau misalkan dideklarasikan sekarang tapi kalau dideklarasikan last minute, itu jadi kekurangan pasangan ini," kata Ali.

Baca Juga: Irjen Fadil Imran Kena Dimutasi, Tak Lagi Jadi Kapolda Metro Jaya, Ini Jabatan Barunya!

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengakui wacana koalisi besar yang sempat dikemukakannya beberapa waktu lalu memerlukan pembahasan yang matang. Kendati demikian, Airlangga menampik anggapan bahwa koalisi besar itu semata-mata perkara meleburkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang disokong Golkar bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan KKP.

"Ini bukan lebur-leburan. Kalau lebur-lebur kayak cendol aja. Jadi, kami perlu pembahasan lebih matang," kata Airlangga kepada awak media di lingkungan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2023).

Lihat Sumber Artikel di Republika Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Republika.

Terkait

Terpopuler

Terkini

Populis Discover