Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menyampaikan rasa geramnya karena kerap diinterupsi saat menjelaskan soal transaksi janggal Rp349 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Dalam rapat bersama Komisi III DPR RI tersebut, awalnya Mahfud menyampaikan soal dugaan korupsi yang dilakukan oleh sejumlah pejabat Kemenkeu. Namun, di tengah penjelasannya, justru ada saja anggota dewan yang menyela omongannya.
Baca Juga: Terang-terangan Tolak Kedatangan Timnas Israel, Pengamat Sebut Wayan Koster Cari Aman, Simak!
“Saudara, yang disebut namanya hanya yang sudah menjadi kasus hukum, seperti Rafael, Angin Prayitno, dan mungkin sudah ada nama yang memang sudah menjadi kasus hukum, tapi kasus hukum pidananya, kasus pencucian uangnya...,” kata Mahfud yang disusul dengan suara ‘saya interupsi’ dari anggota DPR.
Tak hanya terjadi satu kali, Mahfud menerima interupsi beberapa kali sehingga membuat ia akhirnya memperingatkan anggota DPR untuk tidak melakukan interupsi terus kepadanya. Ia menegaskan kalau perbincangan mereka tidak akan selesai jika keseringan interupsi.
“Saya ndak mau diinterupsilah, interupsi itu urusan Anda, nantilah, Pak. Saya kan tadi sudah bilang, pakai interupsi ndak selesai-selesai kita ini,” ucap Mahfud di Gedung DPR RI, Jakarta, pada Rabu (29/3/2023).
Ia melanjutkan, “Lalu nanti diinterupsi saya dituding-tuding lagi nanti, saya tidak mau, artinya kalau begitu, misalnya saya membantah, lalu di sini ada berteriak 'keluar', saya keluar, saya punya forum.”
Tak hanya itu, Mahfud juga mengaku dirinya kerap dikeroyok setiap dirinya datang ke DPR. Pasalnya, hal itu pernah dialaminya juga saat kasus Ferdy Sambo di mana ada yang melakukan interupsi padahal ia belum berbicara.
“Saya setiap ke sini dikeroyok, belum ngomong sudah diinterupsi, belum ngomong diinterupsi, waktu kasus itu juga, waktu kasus Sambo, belum ngomong sudah diinterupsi, dituding-tuding, suruh bubarkan, jangan begitu dong,” tegasnya.
