Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, mengaku pesimis bahwa Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, bisa membongkar transaksi janggal Rp349 di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sampai tuntas.
Fahri menduga titik terang kasus tersebut tidak akan pernah terungkap karena Indonesia memiliki kultur persekongkolan sehingga kasus itu memang sengaja dibiarkan tanpa penyelesaian akhir.
Ia mengatakan, “Kadang-kadang di belakang itu ada yang mulai ngomong, mungkin juga bisa sampai kepada pemimpin tertinggi. ‘Pak, jangan diteruskan pak, ini orang bantu kita’.”
“Sehingga dibatasilah (pengungkapan masalahnya). Jadi memang ada kultur bersekongkol yang luar biasa di negara kita ini,” sambung Fahri melalui keterangannya pada Sabtu (1/4/2023).
Meski begitu, Fahri tetap memberikan dukungan kepada Mahfud karena menurutnya itu merupakan tugasnya sebagai Menko Polhukam sekaligus Ketua Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Baca Juga: Meriahkan Bulan Ramadhan, Relawan Puan Gelar Qosidahan Bersama di Bandung
Fahri menyampaikan, “Sebenarnya begitu dia (ditugasi) sebagai Ketua Komite (Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan TPPU), tahu ini ada masalah, kan sederhana, enggak perlu ributlah.”
Selain itu, ia juga menyebut bahwa Mahfud bisa langsung melapor ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika dirinya menemukan indikasi transaksi janggal di Kemenkeu sekaligus meminta petunjuk mengenai langkah hukum yang harus dilakukan selanjutnya.
