Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, menyampaikan soal betapa besarnya biaya operasional Jakarta International Stadium (JIS) yang mencapai Rp220 miliar per tahun. Ia pun meminta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelola untuk mencari dana tersebut.
Prasetyo menegaskan kalau JIS harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kepentingan sepak bola. Apalagi pembangunan stadion tersebut menelan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hingga mencapai Rp5 triliun.
Baca Juga: Soal Piala Dunia U-20, Jokowi Blak-blakan Mengeluh: Urusan Bola Ini Memang Pusing Betul!
Ia menyampaikan hal itu saat audiensi bersama pendukung Persija, Jakmania, yang juga dihadiri oleh Direktur Utama Jakpro, Iwan Takwin.
“Kepentingannya sepak bola kita nggak punya lapangan sepak bola, yang ada akhirnya dengan APBD yang sangat besar, masa kita gak punya stadion, ya itulah JIS sekarang, Jakarta Internasional Stadium,” jelas Presetyo di Gedung DPRD DKI pada Kamis (30/3/2023).
Adanya biaya operasional yang besar, ia pun meminta Jakpro untuk mulai mencari dana dengan cara seperti menawarkan berbagai komunitas sepak bola agar mereka mau menyewa stadion berkapasitas 82.000 orang tersebut.
Prasetyo mengatakan, “Operasional JIS itu besar, pak. Tapi kalau lu nggak mulai dari sekarang running, dengan nilai Rp220 miliar, itu dari mana tuh? Babi ngepet juga gak dapet segitu. Ya, kan? Dari sini lah kita coba merintis dari bawah ke atas (cari pembiayaan).”
Sementara itu, Iwan Takwin sendiri menjelaskan kalau biaya operasional JIS per tahun yang mencapai Rp220 miliar mencakup perawatan hingga listrik dan air. “Ini yang kami (upayakan) lagi harus ada kegiatan bisnis supaya itu bisa menutupi,” pungkasnya.