Pengamat keamanan, Alto Banditos, menyampaikan analisanya mengenai wawancara yang dilakukan oleh Najwa Shihab kepada Ganjar Pranowo terkait penolakan Timnas Israel hingga batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Alto sendiri mengaku sudah menonton wawancara tersebut sebanyak empat kali. Menurutnya, video itu menarik disimak karena posisi Ganjar merupakan tokoh yang dinilai pantas untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dalam kategori poin penting yang ada di wawancara tersebut, ia menilai bahwa Ganjar tanpa disadari menegaskan kalau aksi FIFA mencabut status Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 adalah karena ‘intervensi government’.
“Saya mencoba menganalisis apa yang ada dalam liputan selama 34 menit 57 detik ini, dan apa yang tidak ada. Yang dua point penting yang ada dalam liputan: 1. Ganjar, sebagai kader PDIP, menolak Israel ikut U-20 di Indonesia. "Sebagai kader partai...mendorong U-20 dilaksanakan, tanpa Israel",” ujarnya dikutip Populis.id dari cuitan akun @AltoLuger pada Kamis (6/4/2023).
Ia menambahkan, “Pernyataan Ganjar, tanpa disadari, telah menegaskan keputusan FIFA untuk mencabut status tuan rumah Indonesia. FIFA, baik dalam suratnya, maupun sesuai pernyataan Erick Thorir menegaskan adanya "intervensi government" yang menjadi dasar dicabutnya status tuan rumah Indonesia.”
Pada poin kedua, ia menyebut bahwa Ganjar telah ‘menampar’ Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara langsung karena mengatakan bahwa Indonesia ‘kecolongan’ karena sebelum penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U-20, sudah ada delegasi dan warga Israel yang menghadiri acara di Indonesia.
Ia menjelaskan, “2. Kunjungan delegasi Israel, dan partisipasi WN Israel di event-event yang diselenggarakan di Indonesia disebut sebagai 'kecolongan'.”
“Kedatangan WN Israel, dengan memakai paspor Israel, dan dengan VISA yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia lewat Kementerian Hukum dan Ham c.q Dirjen Imigrasi adalah mandat dari Permenlu 3 Tahun 2019. Artinya, WN Israel yang masuk ke Indonesia sudah melalui proses asesmen yang panjang dan resmi, bukan tertutup, apalagi sembunyi-sembunyi,” tandasnya.