Nggak Main-main! Jika Pemilu Ditunda Aktivis 98 Siapkan Pemerintahan Tandingan

Nggak Main-main! Jika Pemilu Ditunda Aktivis 98 Siapkan Pemerintahan Tandingan Kredit Foto: Warta Ekonomi

Kekhawatiran Pemilu 2024 ditunda masih dirasakan oleh berbagai elemen. Salah satunya para aktivis 98. Mereka tak segan-segan akan menyiapkan pemerintahan transisi jika pemilu benar-benar ditunda.

"Kami tahu satu-satunya alasan untuk penundaan pemilu, adalah jika ada kondisi kerusuhan atau bencana alam atau SOB. Maka kalau pemilu di luar alasan itu ditunda, maka kami akan menyiapkan pemerintahan transisi,'' kata Ubedillah Badrun dari eleman aktivis '98 FKSMJ di Jakarta Selatan, Rabu kemarin.

Baca Juga: Firli Bahuri Pecat Direktur KPK, Jokowi: Jangan Membuat Kegaduhan!

Menurut Ubedillah, dampak yang ditimbulkan dari penundaan pemilu akan munculkan ketegangan sosial. Ini karena harapan rakyat akan perbaikan pemimpin baru dimatikan oleh penundaan Pemilu. Disharmoni antar warga akan menjadi manifest sebagai konflik sosial.

"Pada saat yang sama akan terjadi amok konflik sosial. Maka secara tidak langsung membuka karpet merah hadirnya kembali Tentara di pucuk pimpinan nasional,” papar Ubedillah.

Baca Juga: Sekda Riau Diperiksa KPK Buntut dari Anak dan Istrinya Hobi Flexing

Aktivis 98 lainnya, Uchok Sky Khadafi Famred menyatakan bahwa negara saat ini sedang krisis finansial. Kenyataan ini memang bisa menjadi alasan untuk dilakukan penundaan pemilu.

“Cadangan devisa negara kita saat ini sedang mengalami krisis, dimana hanya memiliki cadangan 100 T. Dan ini akan sangat berpotensi terjadinya krisis finansial yang berdampak pada krisis politik,” jelas Uchok.

Baca Juga: Prabowo Tak akan Menahan Sandiaga Jika Ingin Hengkang dari Gerindra

Sementara itu, Satyo Purwanto FIS mengatakan bahwa aktor-aktor politik sampai sekarang memang masih menggaungkan tentang penundaan Pemilu. Adanya situasi ini menunjukkan bahwa mereka berada dalam satu orkestrasi untuk menunda pemilu.

“Sehingga kita bisa melihatnya bahwa penundaan pemilu adalah bagian dari strategi rezim untuk bertahan dalam kekuasaannya. Untuk itulah kami terus mewaspadainya,” tegasnya.

Lihat Sumber Artikel di Republika Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Republika.

Terkait

Terpopuler

Terkini