Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menilai Koalisi Besar yang terdiri dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) mustahil untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres di Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Ujang merespon sikap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang bersikeras untuk mengusung Ganjar di pilpres ketika gabung bersama KIB-KKIR.
"Itu mah mainan kecil, tidak mungkin KIB-KKIR usung Ganjar itu gak mungkin, itu mah mainan PSI aja," kata Ujang saat dikonfirmasi Populis.id, Kamis (6/4/2023).
Menurutnya, banyak hal yang membuat Ganjar sulit diterima oleh partai peserta KIB-KKIR. Salah satunya karena sikap Ganjar yang menolak keikutsertaan tim nasional Israel di Piala Dunia U-20.
Ujang mengatakan, penolakan itu sebagai tanda bahwa Ganjar sudah tidak lagi seirama dengan Presiden Joko Widodo. Sebab, penolakan itu berimbas pada batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023.
"Sesungguhnya tidak bisa, tidak mungkin, Ganjar sudah jelas melukai Jokowi terkait dengan penolakan tim Israel U-20, sehingga Indonesia gagal menjadi tuan rumah, itu sudah jelas," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menegaskan bahwa partainya tetap berkomitmen untuk mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres di Pilpres 2024.
Dukungan itu akan terus digaungkan sekalipun PSI sudah menyatakan diri siap bergabung dengan koalisi besar yang merupakan gabungan dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
"Saat ini belum ada perubahan, keputusan PSI menyatakan dukungan pada Ganjar itu dasarnya adalah rembuk rakyat," kata Grace di DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2023).