Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli ikut mengomentari aksi tiga petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Soekarno-Hatta yang mengawal Habib Bahar bin Smith yang baru turun dari pesawat.
Menurut Guntur Romli pengawalan yang diberikan kepada Habib Bahar jelas sebuah kesalahan fatal, sebab mereka meninggalkan tugas mereka hanya untuk menjemput dan mencium tangan Habib Bahar, padahal tempat yang mereka jaga adalah sebuah objek vital negara.
Guntur Romli mengatakan dengan adanya pengawalan itu menunjukkan bahwa sejumlah petugas keamanan bandar sangat tunduk pada Habib Bahar yang notabene adalah seorang bekas narapidana kasus penganiayaan anak.
"Seram juga kalau para AVSEC bandara malah 'mengawal ketat' dan tunduk pada Bahar ini, eks napi penganiayaan anak, yang dikenal penyebar kebencian dan kekerasan berbasis agama," kata Guntur Romli melalui akun Twitternya @GunRomli dilansir Populis.id Jumat (31/3/2023).
Dengan kejadian tersebut, Guntur Romli mengaku kini dirinya mulai meragukan sistem keamanan bandara, sebab personel lapangannya tidak serius menjalankan tugasnya.
"Saya meragukan keamanan di bandara nih kalau kayak gini yang dipertontonkan AVSEC," sambungnya.
Adapun pengawalan kepada Habib Bahar ini sempat bikin geger jagat maya setelah videonya viral. Aksi penjemputan itu lantas menuai kecaman masyarakat.
Setelah ramai dibicarakan, pengelola Bandara Soekarno-Hatta Angkasa Pura II langsung mengambil tindakan tegas dengan memecat ketiga petugas keamanan itu. Namun aksi pemecatan itu justru menuai protes keras dari Habib Bahar dan para pengikutnya. Mereka menilai Angkasa Pura II terlampau sewenang-wenang.