Mahfud MD Punya Modal Jadi Cawapres, Pengamat Lihat Dari Sisi Ini!

Mahfud MD Punya Modal Jadi Cawapres, Pengamat Lihat Dari Sisi Ini! Kredit Foto: Instagram/Mahfud MD

Nama Mahfud MD belakangan banyak didorong untuk maju sebagai cawapres dalam Pilpres 2024. Sekretaris Prodi Hukum Tata Negara UIN Suka, Gugun El Guyanie menyebut bahwa pernah memegang jabatan di trias politica bisa menjadi modal Menkopolhukam itu.

Ia menuturkan, Mahfud MD merupakan salah satu orang yang dalam sejarah hidupnya pernah menduduki tiga cabang kekuasaan trias politica. Gugun berpendapat, itu bisa menjadi modal dan bekal berharga untuk memimpin republik Indonesia.

Baca Juga: PDIP Disebut Sudah Tetapkan Pasangan Ganjar dan Mahfud MD Maju Pilpres 2024, Ternyata...

Mahfud pernah jadi menteri di era Gus Dur dan Jokowi, cabang eksekutif. Pernah menjabat puncak kekuasaan kehakiman sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi, cabang yudikatif. Lalu, pernah menjadi anggota DPR RI 2004-2009, cabang legislatif. 

Akhirnya, pada 2008 berhasil jadi hakim MK usulan DPR RI. Figur seperti Mahfud MD yang punya integritas, sangat berpeluang untuk diajukan oleh koalisi manapun. Jadi, punya pengalaman tiga cabang trias politika, punya komitmen antikorupsi.

Bahkan, punya pengalaman hidup di dua alam, alam politisi dan alam akademisi. Gugun merasa, Indonesia butuh figur capres atau cawapres yang selama ini kosong yakni komitmen penegakan hukum, anti korupsi dan pembenahan hukum dan politik.

"Selama ini kan tidak ada presiden dan wakil presiden yang punya visi jelas soal pembenahan hukum yang sangat lemah," kata Gugun, Kamis (13/4/2023).

Baca Juga: Jawab Tudingan Netizen Soal Biaya Pengobatan David yang Ditanggung Sendiri, Sang Ayah Auto Beri Jawaban Menohok!

Tapi, ia menekankan, Mahfud MD harus pula melihat koalisi-koalisi mana yang akan melamar. Artinya, tidak bisa asal menerima lamaran dari koalisi parpol yang justru tidak mempunyai visi pembenahan hukum, penegakan hukum dan anti korupsi.

Melihat peta koalisi yang berjalan dinamis, sebagian koalisi masih sangat pragmatis. Koalisi bernafsu mengajukan bos partainya menjadi cawapres. Bahkan, terkesan memaksakan, tanpa melihat visi, kematangan politik dan kepemimpinan.

Koalisi pragmatis dan oportunis ini dinilai bisa berpotensi memperlemah sistem presidensialisme. Padahal, rakyat ingin memperkuat presidentialism system dan butuh cawapres yang tidak sekadar ban serep dan tidak punya peran strategis.

Baca Juga: Waduh... Jika Vonis AG Dapat Diskon, Orang Ini Khawatir Hukuman Untuk Mario Dandy dan Shane Lukas Bisa Dipotong Juga!

Seharusnya, cawapres bukan hanya pendamping, tapi menutup ruang kosong presiden yang masih bolong. Mahfud MD bisa ditempatkan di sana. Sejak di MK terlihat pula prestasi mengangkat kepercayaan rakyat ke lembaga baru penegak konstitusi.

"Ketika di Kemenkopolhukam bisa dilihat bagaimana visinya untuk pemberantasan korupsi," ujar Gugun.

Lihat Sumber Artikel di Republika Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Populis dengan Republika.

Terkait

Terpopuler

Terkini