Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyoroti aksi sejumlah mantan pimpinan KPK yang mendesak Firli Bahuri mundur dari jabatan Ketua lembaga antirasuah tersebut.
Seperti diketahui, Abraham Samad dkk belakangan gencar mendesak Firli Bahuri mundur karena diduga melakukan pelanggaran etik dan pidana.
Bahkan, Abraham Samad dkk menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Merah Putih pada Senin (10/4/2023) lalu.
Baca Juga: KPK Cekal 5 Orang ke Luar Negeri Terkait Kasus Rafael Alun Trisambodo
Menanggapi aksi itu, Ngabalin menyebut bahwa sebaiknya Abraham Samad dkk membuat aduan ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
"Kalau dia ikut demonstrasi kemudian minta mendesak agar Firli itu berhenti, itu apa itu. Bekas pimpinan KPK model apa kayak begitu? Masa sih semua urusan begitu gayanya, padahal mereka itu kan orang-orang hebat, orang-orang yang pernah memimpin itu KPK," tandas Ngabalin dikutip dari RMOL, Jumat (14/4).
Baca Juga: Akal Busuk Firli Bahuri Dikuliti Satu-satu Rocky Gerung: Ternyata Siapkan Diri Demi Hari Tua!
Ngabalin menuding bahwa desakan dari Abraham Samad dkk itu sebagai bentuk kebencian yang tertanam pada diri mereka yang di antaranya Bambang Widjojanto, Saut Situmorang, dan Novel Baswedan.
"Kenapa bisa begitu? Jadi ada kebencian yang tertanam dalam mereka punya diri. Tingkat kebenciannya sudah tidak terbendung lagi. Apakah semua urusan itu harus diperlakukan dengan cara-cara seperti itu? Kan tidak," tegas Ngabalin.
Lebih lanjut, dia menyindir Abraham Samad dkk itu sebaiknya gabung ke partai politik untuk mendapatkan panggung politik.
Baca Juga: RUU Perampasan Aset Masih Ada Typo, Mahfud MD: Senin Depan Baru Diserahkan ke Jokowi
"Nuduh-nuduh bilang Pak Firli yang menyelesaikan perkara sendiri, teken sendiri, arogansi dan lain, ini mantan pimpinan kok begini cara berpikirnya. Jangan lah yang begini-begini. Pakai panggung lain. Masuk aja partai politik biar lebih enak ngomongnya. Bikin partai politik, kumpulkan kawan-kawanmu semua. Jadi partai politik supaya enak ngomong, gerakanmu enak, orang-orang gak akan macam-macam nilainya. Jangan sok-sok alergi politik, tapi peran-peran politiknya kaya orang kehabisan obat," pungkas Ngabalin.
