Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus berupaya menguak kasus gratifikasi yang dilakukan eks Pejabat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan Rafael Trisambodo. Saat ini Rafael telah ditahan lembaga antirasuah itu setelah menetapkan yang bersangkutan menjadi tersangka.
Di tengah penyidikan yang dilakukan KPK, TikToker Felicia Tjiasaka membongkar modus Rafael Trisambodo mengumpulkan uang haram lewat gratifikasi itu. Dia mengatakan, untuk melancarkan aksinya itu, Rafael Trisambodo sampai mendirikan sebuah PT bernama Artha Mega Ekadhana (AME). Perusahaan tersebut bergerak sebagai konsultan pajak.
“Baru-baru ini, KPK mengungkap RAT diduga menerima gratifikasi senilai USD $90 atau Rp1,3 M lewat perusahaan konsultan pajak miliknya PT Artha Mega Ekadhana (AME),” kata Felicia dilansir Populis.id Jumat (14/4/2023).
Dalam menjalankan aksinya, Rafael kata Felicia memang membidik perusahan-perusahan besar yang sedang bermasalah dengan pajak. Misalnya saja satu perusahaan mempunyai kewajiban membayar pajak sebesar Rp100 M namun mereka keberatan jumlah tersebut, maka Rafael Trisambodo dan komplotannya bersedia membantu memangkas jumlah tersebut dengan cara ilegal.
“Kita pakai ilustrasi aja ya, PT Sukses Makmur harusnya bayar pajak Rp100 miliar, tapi mereka gak mau bayar segede itu. Lalu RAT dan gengnya, ngerekomendasiin perusahaan konsultan pajak PT AME miliknya, untuk bantu ngecilin pajak dengan cara yang ilegal, alias tax evasion. Dari pajak yang seharusnya Rp100 M, yang dibayarkan hanya Rp10 M aja,” tuturnya.
Dari jasanya memangkas besaran pajak itu, Rafael Trisambodo bersama komplotannya kata Felicia mendapatkan imbalan yang tak sedikit, nilainya bisa sampai miliaran rupiah untuk satu kasus yang mereka tangani.
“Dari modus ini, sebenarnya mereka bukan makan pajak rakyat, tapi makan dari uang yang sebenarnya bisa jadi pajak bagi negara. Menurutku, semua klien dan afiliasi PT AME dan 6 perusahaan RAT harus diperiksa ulang pajak dan transaksinya,” tukasnya.
