Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) kembali berulah dengan mengaku bahwa mereka telah menyerang prajurit TNI Satgas Yonif R 321/GT di wilayah Mugi-Mam, Nduga, Papua, pada Sabtu (15/4/2023).
Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengatakan bahwa Panglima Komando Daerah Pertahanan III Ndugama Darakkma, Bridgen Egianus Kogoya, adalah orang yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
“Pasukan TPNPB serang pos militer Indonesia di Distrik Yal, dan berhasil tembak mati 9 anggota TNI dan Rampas 9 Pucuk senjata juga,” jelas Sebby melalui keterangannya pada Minggu (16/4/2023).
Sebby menyebut serangan tersebut merupakan imbas dari lambatnya sikap pemerintah Indonesia dan Selandia Baru dalam menjawab surat yang mereka kirim terkait negosiasi terhadap penyanderaan pilot Susi Air, Kapten Phillips Max Mehrtens.
Ia menjelaskan kalau pemerintah Indonesia bukan membalas surat mereka tapi justru membuat agresi militer yang cukup masif di Ndugama pada 23 Maret lalu. Sebby mengungkap serangan tersebut menewaskan dua anggota TPNPB-OPM.
Baca Juga: Simak Sederet Aksi Onar Yudo Andreawan: Mulai dari ngamuk hingga Mukul Satpam
Ia menyampaikan, “Kami dari Pihak TPNPB sudah ajukan negosiasi damai dengan Pemerintah Selandia Baru dan juga Pemerintah Indonesia di Jakarta, namun sudah dua bulan, Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru belum menjawab surat-surat kami.”
“Militer dan polisi Indonesia sudah melakukan operasi militer yang masif di Ndugama, dan telah membunuh Ibu Hamil dan juga dua anggota TPNPB pada tanggal 23 Maret 2023,” tandas Sebby.
